Jakarta FORTUNE - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menerbitkan izin impor gula konsumsi dan daging sapi untuk kebutuhan dalam negeri tahun ini.Untuk gula, pasokannya telah diamankan demi mencegah lonjakan harga. "Seperti gula, izin impornya sudah saya keluarkan. Itu akan menjadi cukup, lebih dari cukup untuk memastikan bahwa kalau terjadi kenaikan harga kita mempunyai stok Bisniscom, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi telah mengeluarkan izin impor untuk 3 komoditas pangan yakni gula, daging sapi, dan bawang putih untuk tahun ini. Menurutnya, izin impor dikeluarkan untuk memastikan pasokan konsumsi di dalam negeri memadai, sekaligus antisipasi gejolak harga. Permendagini mewajibkan importir untuk memiliki izin impor sebelum mengimpor daging sapi dan hewan ternak di Indonesia. Kemudian khusus untuk impor daging beku juga dievaluasi. Bagi importir yang realisasi rendah di bawah 20% izinnya juga dicabut, kecuali importir pemula. Stok daging sapi saat ini yang dimiliki pemerintah mencapai 40 ribu ton. Ke depan, pemerintah berharap akan menambah lagi stok tersebut sehingga mencapai 50 ribu ton. Sementara kebutuhan Salahsatu persyaratan impor daging sapi adalah pemenuhan persyaratan dari instansi terkait, dalam hal ini surat izin impor dari Kementerian Perdagangan, dan izin dari pihak karantina hewan. Dalam hal surat izin terkait dipenuhi (dilampirkan pada dokumen pemberitahuan pabean) maka pihak pabean akan memberikan persetujuan pengeluaran barang. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. JAKARTA, – Peneliti Center for Indonesian Policy Studies CIPS Nisrina Nafisah menilai, penerapan batasan ekspor sapi oleh beberapa negara produsen utama daging sapi dunia, seperti Australia, Brazil, dan Argentina, turut mendongkrak harga daging sapi di Indonesia. Nisrina mengatakan, pembatasan ekspor dari negara-negara tersebut dilakukan karena adanya penurunan jumlah sapi yang dipotong di Australia untuk upaya repopulasi sapi, ditemukannya wabah penyakit pada beberapa populasi sapi di Brazil, dan pengamanan pasokan domestik di Argentina. “Sebagian besar pasokan daging sapi Indonesia berasal dari impor. Jadi pembatasan semacam ini tentu berpengaruh karena jumlah kebutuhan biasanya tetap dan malah cenderung meningkat, terutama dalam menghadapi waktu-waktu tertentu,” ujar Nisrina Nafisah kepada Kamis 3/3/2022.Baca juga Harga Daging Sapi Paha Belakang Tembus Rp Per Kilogram, Berikut Harga Pangan di Jakarta Hari Ini Nisrina menjelaskan, secara garis besar, permintaan global terhadap produk-produk ternak terus meningkat dalam satu tahun terakhir, bersamaan dengan kembalinya kegiatan konsumsi serta kemampuan belanja dan kepercayaan konsumen meningkat. Meski begitu, peningkatan permintaan ini tidak diiringi dengan laju produksi yang sama. Dia membeberkan, berdasarkan data dari Meat & Livestock Australia di tahun 2020, sekitar 70 persen total kebutuhan daging sapi dan sapi bakalan nasional berasal dari impor. Sebagian besar dari impor tersebut datang dari Australia. Nisrina menyebutkan, kondisi tersebut membuat peningkatan harga daging sapi di pasar internasional dan gangguan pasokan yang terjadi di negara impor utama akan berdampak pada harga daging sapi di Indonesia. Berdasarkan data Bank Dunia pada 2022, harga daging sapi menyentuh 5,97 dollar AS per kilogram di pasar internasional pada Januari 2022. Angka ini meningkat sebesar 33,85 persen dari bulan Januari 2021. Harga sapi bakalan untuk dipotong pada Februari 2022 juga turut meningkat 60 persen menjadi 4,2 dollar AS per kilogram dari sebelumnya hanya 2,8 dollar AS per kilogram pada Februari 2021. Kenaikan harga tersebut terjadi karena beberapa faktor termasuk pasokan daging sapi yang kurang saat permintaan sedang meningkat. Indonesia sempat mengalami penurunan pasokan sapi bakalan impor di tahun 2020 karena Australia mengalami depopulasi sapi akibat dari kebakaran hutan dan kebanjiran. Hal ini kemudian berdampak pada berkurangnya jumlah sapi dan daging sapi yang diekspor ke Indonesia. Sementara itu, berdasarkan data BPS, Impor daging sapi Indonesia pada 2020 berjumlah 226, ton atau berkurang 15 persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah 266, ton. Pada tahun 2021, jumlah impor daging sapi kembali meningkat sebesar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau menjadi 276, ton. Namun berdasarkan Indeks Bulanan Rumah Tangga BuRT dari CIPS, harga daging sapi sepanjang 2021 tetap tinggi dan kembali mengalami peningkatan pada Februari 2022. Nisrina menilai untuk membantu mencukupi kebutuhan daging sapi dari impor, pemerintah perlu membenahi sistem impor dan mengupayakan peningkatan harga produksi dan distribusi. Baca juga Kemendag Beberkan Biang Kerok Pasokan Minyak Goreng Langka di Pasaran Indonesia juga bisa menambahkan Brazil dan AS sebagai negara pemasok impor daging sapi untuk mengurangi ketergantungan dari Australia. “Baru sekitar 1 persen dari total impor daging sapi Indonesia, datang dari Brazil dan AS dua negara produsen daging sapi terbesar di dunia, karena ketatnya persyaratan bebas penyakit mulut dan kaki serta sertifikat halal yang diberikan Indonesia untuk memastikan daging sapi yang masuk Indonesia berasal dari sapi yang sehat,” jelas Nisrina. Nisrina juga menilai, langkah pemerintah yang membuka keran impor daging kerbau dari India sejak tahun 2016 sebagai alternatif dari daging sapi juga berdampak positif bagi kecukupan permintaan daging sapi nasional, dimana sejak saat itu negara tersebut menduduki posisi kedua setelah Australia sebagai importir daging lembu terbesar Indonesia. Daging kerbau tersebut kemudian menawarkan variasi dengan harga yang kompetitif dan relatif lebih murah dari daging sapi sehingga memikat bagi konsumen dan pedagang. Baca juga Harga Daging Sapi Naik, Pelaku Usaha Usul Pemerintah Impor dari Brasil, Meksiko, India Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Pedagang daging ayam dan daging sapi di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Selasa 4/6. JAKARTA - Kementerian Perdagangan Kemendag belum menerima pengajuan izin impor daging sapi asal Brasil. Diketahui, pemerintah sebelumnya telah menetapkan kuota impor tersebut sebanyak 50 ribu ton kepada Badan Usaha Milik Negara BUMN. Ketiga BUMN yang mendapatkan alokasi kuota impor antara lain PT Berdikari sebesar 10 ribu ton, PT PPI sebesar 10 ribu ton, dan Perum Bulog sebesar 30 ribu ton. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan, untuk mengajukan izin impor daging sapi, dibutuhkan surat penugasan dari Kementerian BUMN. Namun hingga kini pihaknya belum menerima surat penugasan tersebut. "Sampai saat ini belum ada yang mengajukan izin ke kami," kata Wisnu kepada wartawan, di kantornya, Jakarta, Senin 16/9. Tak hanya itu, kata dia, sebelum mengajukan izin impor perusahaan BUMN yang terkait pun harus memenuhi ketentuan sesuai yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Permentan dan Peraturan Menteri Perdagangan Permendag yang ada. Lebih lanjut Wisnu menjelaskan, tidak ada tenggat waktu yang ditetapkan dalam pengajuan izin impor, untuk itu pihaknya akan mengeluarkan izin impor apabila BUMN sudah melakukan pengajuan kepada Kemendag. Namun begitu dia menekankan kuota impor daging sapi asal Brasil ini hanya berlaku hingga akhir 2019. "Hangus atau tidaknya, itu harus dibahas kembali di rakortas rapat koordinasi terbatas," ungkapnya. Wisnu juga mengatakan bahwa distribusi daging sapi asal Brasil ini sepenuhnya kewenangan BUMN. Yang pasti, daging tersebut ditujukan untuk pemenuhan daging dalam negeri dan bakal didistribusikan lebih jauh oleh ketiga perusahaan terkait. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini - Harga daging sapi di dalam negeri mengalami lonjakan dalam beberapa pekan terakhir. Puncak kenaikan harga daging di pasaran direspons dengan aksi protes dari para pedagang yang berlangsung mulai 28 Februari hingga 4 Maret 2022. Sejurus dengan itu, Presiden Jokowi mengeluarkan kebijakan yang mengizinkan swasta untuk ikut mengimpor produk hewan sapi maupun kerbau. Impor produk tersebut sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh perusahaan pelat merah yang memberi restu swasta boleh ikut mengimpor sapi dan kerbau tertuang dalam Peraturan Pemerintah PP Nomor 11 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pemasukan Ternak dan/atau Produk Hewan dalam Hal Tertentu yang Berasal dari Negara atau Zona dalam Suatu Negara Asal Pemasukan."Selain badan usaha milik negara, pelaku usaha lainnya dapat melakukan pemasukan produk hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 setelah memenuhi persyaratan tertentu," demikian bunyi Pasal 7 ayat 2 PP 11/2022 dikutip dari salinannya, Jumat 4/3/2022. Peraturan ini diteken Jokowi pada 24 Februari Institute for Development of Economics and Finance Indef Rusli Abdullah berpendapat, jika daging sapi di dalam negeri mahal, pemerintah perlu mendata ulang berapa pasokan sapi dan kerbau yang dimiliki Indonesia saat ini. Pembukaan keran impor perlu dilakukan secara hati-hati agar harga daging domestik tidak rusak imbas kedatangan daging sapi dan kerbau impor. “Pemerintah kan ingin stoknya melimpah ya, entah mau BUMN semua atau swasta semua itu bukan urusan, yang penting barang tersedia, aman dan beres. Nah cuma jangan sampai kebijakan ini menekan harga domestik,” kata Rusli kepada Tirto, Jumat 4/3//2022.Rusli menjelaskan, para peternak di dalam negeri sudah mempersiapkan sapi dan kerbaunya untuk permintaan Ramadan, Lebaran sampai Iduladha. Jangan sampai hadirnya hewan impor yang dibuka melalui jalur swasta akan merusak harga daging peternak lokal.“Harga daging di domestik lagi bagus nih, namun kemudian daging tiba-tiba melimpah. Kemudian nanti harga daging sapi lokalnya malah tertekan. Pemerintah harus mengukur berapa potensi impor, pokonya daging sapi impor ini jangan sampai menekan peternak ya, kasian mereka sudah proses nunggu lama pula kemudian ada ancaman daging melimpah. Itu harus hati hati,” jelas pedagang daging sapi di hampir seluruh wilayah Indonesia melakukan aksi mogok berjualan pada 28 Februari hingga 4 Maret 2022. Namun setelah aksi itu dilakukan, para pedagang tidak juga membuahkan hasil. Dalam aksi tersebut para pedagang meminta pemerintah untuk menekan harga daging yang saat ini sudah mencapai Rp140 ribu/kg."Ya menurut saya enggak ada gunanya lah. Karena kan kita mengharapkan harga turun," kata salah satu pedagang daging sapi, Adi di Pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, dikutip dari menilai justru aksi mogok selama lima hari itu membuat para pedagang daging merugi karena tidak mendapatkan penghasilan. "Saya jadi rugi jutaan lah karena mogok kemarin," ujar mengungkapkan selama mogok berjualan itu seharusnya bisa menjual 5 kg hingga 6 kg daging sapi per harinya. Padahal, sewaktu harga daging sapi pada kisaran per kilogram, Adi bisa menjual 10 kilogram hingga 20 kilogram per hari."Sekarang mah lihat saja, masih sepi. Apalagi pas harganya masih tutur yang dikatakan Adi juga tampak pada data di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional PIHPS. Harga daging sapi di beberapa daerah tampak mengalami kenaikan. Aceh menjadi provinsi nomor satu dengan kenaikan harga daging sapi tertinggi yaitu ada pada harga kemudian DKI Jakarta Sumatera Barat Banten Kalimantan Barat Jawa Barat Papua Barat Kemudian ada pula wilayah yang tampak tidak mengalami kenaikan harga daging, yaitu Nusa Tenggara Timur kemudian, Jawa Timur dan DI Ygyakarta Lagi Janji Jokowi Jokowi pernah berjanji ingin membebaskan Indonesia dari impor kebutuhan pangan, mulai dari daging, kedelai, beras, dan lain-lain. Janji tersebut dilontarkan dia ketika berkampanye sebagai calon presiden pada Pilpres 2014 lalu. Kala itu ia berdampingan dengan Jusuf Kalla JK."Kalau ke depan Jokowi-JK yang jadi, kita harus berani setop impor pangan, setop impor beras, setop impor daging, bawang, kedelai, sayur, buah, ikan, karena semua itu kita punya," ucapnya saat berkampanye di Cianjur, Jawa Barat, Rabu 2/7/2014 dikutip dari berujar Indonesia sebetulnya bisa membebaskan diri dari praktik impor. Namun karena banyaknya mafia di sektor pangan maka hal ini menjadi rumit. Imbasnya selalu saja ditemukan Gubernur DKI Jakarta itu menilai penghentian impor pangan harus dilakukan secara perlahan hingga petani bisa semangat berproduksi kembali. "Bayangkan kita sudah berproduksi susah payah, pas panen impor datang, harga jatuh, kan bikin malas produksi," tandas juga IKAPPI Harap Tak Semua Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan Harga Daging Sapi Naik, Kementan Klaim Pasokan Aman hingga Lebaran Menilik Motif Muhaimin & Airlangga soal Usul Penundaan Pemilu 2024 - Ekonomi Reporter Selfie Miftahul JannahPenulis Selfie Miftahul JannahEditor Fahreza Rizky Mahasiswa/Alumni Universitas Indonesia07 Februari 2022 1522Halo, Siti. Terimakasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab ya. Jawaban A Pembahasan Dalam kegiatan perdagangan internasional, pemerintah dapat menjalankan kebijakannya baik pada kegiatan ekspor ataupun impor, guna untuk melindungi para produsen lokal. Salah satu kebijakan pada kegiatan impor ialah kuota yang berarti bahwa adanya batasan tertentu sebuah komoditas barang atau jasa untuk masuk ke sebuah negara. Ketika Negara X memberikan izin kepada importir daging sapi dan diberikan batasan jumlah daging sapi yang dapat diimpor, hal ini merupakan salah satu kebijakan kuota impor. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah opsi A kuota impor. Semoga membantu ya. Jangan lupa untuk selalu aktif menggunakan Roboguru untuk membantu belajarmu yaa. Semangat! Pembahasan Pembahasan Dalam kegiatan perdagangan internasional, pemerintah dapat mengerjakan kebijakannya baik pada kegiatan ekspor ataupun impor, guna untuk melindungi para produsen setempat. Salah satu kebijakan pada aktivitas impor ialah kuota yang berarti bahwa adanya batas-batas tertentu suatu komoditas barang atau jasa untuk masuk ke sebuah negara. Tatkala Negara X memberikan izin pada importir daging sapi & diberikan batas-batas jumlah daging sapi yg dapat diimpor, hal ini merupakan salah satu kebijakan kuota impor. Kaprikornus, tanggapan yg sesuai yakni A.

negara mengeluarkan izin kepada beberapa importir daging sapi