DialogNaskah Drama Ramayana Bahasa Jawa autogramm registriru. buy viagra grupa viagra contoh bakteri flagyl prijs van levitra essay on myself for worst job ramayana essay course in academic writing resume psg disposable baby aspirin 81 mg viagra tie ebay anti abortion essay wow cover letter essay births wltt cover letter thesis Yangmendasari "kebudayaan Wayang" adalah epos Ramayana dan Mahabharata. Kedua kisah ini menjadi identik dengan istilah "Wayang", karena seni pertunjukan wayang kulit, wayang golek dan wayang orang sebagian besar menggunakan naskah cerita berdasarkan kedua kisah besar tersebut. Kisah-kisah wayang di Nusantara sudah sejak tahun Definisi Unsur Ekstrinsik adalah elemen yang membangun karya sastra dari luar, seperti latar belakang penciptaan karya sastra, penulis, serta kondisi sosial budaya. Komponen eksternal tidak kalah pentingnya dari unsur internal, karena keduanya dibangun dalam bentuk yang sama, seperti cerita, novel, dll. Seperti tema, alur, mandat, pernyataan Naskahdrama bahasa sunda untuk 7, 8 dan 9 orang salahkeun terus. Wiranatakusumah ii melayari citarum dalam mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibukota yang lama di dayeuhkolot. Itulah salah satu contoh teks naskah drama cerita rakyat bawang merah dan bawang putih dalam. Contoh naskah drama basa sunda bahasa sunda. Contonapaguneman nu sok kabaca ku urang dina karya sastra atawa naskah drama. Dina ieu pangajaran urang bakal diajar rupaning perkara nu patali jeung paguneman. Mikawanoh Carita Wayang Buku Bahasa Sunda Siswa SD MI SMP MTs SMA SMK MA MAK Lengkap Kelas 10 PDF 2014 Pedaran Carita Wayang Buku Bahasa Sunda Siswa SD MI SMP MTs SMA SMK MA MAK Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. - Inilah naskah drama wayang bahasa sunda, pembahasan tentang aneka hal yang erat kaitannya dengan naskah drama wayang bahasa sunda serta keajaiban-keajaiban dunia sejumlah artikel penting tentang naskah drama wayang bahasa sunda berikut ini dan pilih yang terbaik untuk Anda.…bahasa Jawa-Sunda atau huruf Jawa tapi bahasanya bahasa Sunda seperti naskah Carita Waruga Guru dan bahasa Melayu dan huruf Latin. Sampai tahun 1980-an, pembuatan naskah Sunda masih terus berlangsung meskipun……drama bahasa Inggris. Semoga contoh naskah drama bahasa Inggris ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari contoh naskah drama bahasa Inggris. Anda bisa menyesuaikan naskah drama ini sesuai dengan kebutuhan….…daerah, seperti naskah drama dalam bahasa Sunda atau bahasa Jawa. Khusus untuk naskah drama bahasa Sunda sebenarnya tidak terlalu banyak yang bisa ditemukan. Mungkin karena literatur pendukung tidak tersebar merata……dalam bahasa Portugis, kemudian orang Belanda menerjemahkan dengan bahasa Belanda menjadi Sunda Eilanden kepulauan Sunda, yang dibangun dengan Grote Sunda Eilanden dengan Kleine Sunda Eilanden. Sunda Eilanden atau Kepulauan Sunda……Belanda menerjemahkan dengan bahasa Belanda menjadi Sunda Eilanden kepulauan Sunda, yang dibangun dengan Grote Sunda Eilanden dengan Kleine Sunda Eilanden atau Kepulauan Sunda ini yang selanjutnya dinamakan Hindia Timur……seputar Kalender proses penggalian data Kalender Sunda, Ali melibatkan kalangan astronom dan pakar lainnya. Bila melihat pada jumlah hari dan bulannya, Kalender Sunda atau yang sering disebut Kala Sunda,……Purwaduksina Budi Luhur Pahkampetan Bolim Basora Samawi Sirnagalih 1. Sunda Wiwitan Sunda Wiwitan Bahasa Sunda “Sunda permulaan”, “Sunda sejati”, atau “Sunda asli” adalah……untuk menyusun bahasa Melayu Baru, yaitu bahasa Melayu yang menghilangkan unsur kosa kata bahasa Sansekerta keling, dan menggunakan serapan kosa kata dari bahasa Arab yang saat itu digunakan sebagai bahasa… – Pengertian drama menurut para ahli drama sebenarnya banyak sekali, tetapi secara umum mengarah pada sebuah batasan yang bisa diterima oleh setiap pihak. Secara harfiah, drama berasal dari bahasa…Demikianlah beberapa ulasan tentang naskah drama wayang bahasa sunda. Jika Anda merasa belum jelas, bisa juga langsung mengajukan pertanyaan kepada MENARIK LAINNYAmanfaat pohon kaboa, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin, 9 gunung suci di jawa assalamualaikum wr, wb Kali ini admin akan membagikan naskah drama singkat pewayangan dimana cerita yang saya angkat pada drama ini adalah ekalaya melawan arjuna. Cerita ini diawali ketika arjuna menyadari bahwa ada seorang bukan dari bangsawan yang bisa menandingi kehebatannya. arjunapun tidak terima dengan kenyataan tersebut, akhirnya arjuna menantang ekalaya yang memiliki kesaktian diatas arjuna. tetapi, ekalaya harus kalah dari arjuna karena aji mustika ampal milik ekalaya telah diambil oleh guru drona dan diberikan kepada arjuna, arjunapun menggunakan aji tersebut untuk mengalahkan drama wayang singkat anggraeni ekalaya arjuna prajurit 2-6 orang perlengkapan / properti yang dibutuhkan mahkota pangeran 1 buah rompi pangeran 1 buah sepasang pelindung pergelangan tangan sejumlah tokoh pria keris untuk ekalaya 2 buah panah tombak setinggi meter sejumlah prajurit rompi perang / pelindung dada untuk prajurit sepansang hiasan lengan atas untuk pangeran kostum jarik sejumlah pemain pria kebaya untuk anggraeni celana panjang atau pendek sejumlah pemain pria kaos polos hitam / putih sejumlah pemain pria udeng atau ikat kepala untuk ekalaya pendukun lain- lain soundtrack mahabarata namun beberapa adegan sudah kami rubah sedemikian rupaAnggraeni “Ada apa dengan kau Kakang mas?” ekspresi cemas Ekalaya "Aku ditantang oleh Harjuna melalui adu pemeling, Anggraeni" Anggraeni “Harjuna?!” kaget "Apakah Kakang Mas akan menerima tantangan dari Harjuna tersebut?" Ekalaya “Tentu, Sebagai kesatrya aku akan memenuhi tantangan itu. Kamu jangan cemas Anggraeni.” Anggraeni “Dengan kondisimu saat ini yang sedang tidak berdaya itu? Kamu yakin Kakang Mas?” Ekalaya “Tentu Anggraeni. Apakah seorang kesatrya lebih bagus bersembunyi daripada memenuhi tantangan untuk beradu kekuatan,? Tentu tidak sayangku.” Anggaraeni menggeleng lemah. “Memang Kakang Mas, seorang kesatrya seharusnya memenuhi tantangan daripada bersembunyi. Tapi dengan kondisi yang seperti saat ini apa tidak seperti engkau menghampiri ajalmu Kakang Mas?” Ekalya “Tidak Anggraeni, Aku tidak akan menjemput ajalku aku akan berperang tanding melayan Harjuna.” Anggraeni “Perang tanding? Dengan Harjuna yang memiliki kesaktian madraguna tersebut kau akan perang tanding?” Ekalaya “Iya Anggraeni, aku akan memenuhi tantangan Harjuna yang sakti mandaraguna serta tampan untuk perang tanding!” Anggraeni “Oh, bukan maksudku…” Anggraeni tersadar bahwa kata-katanya telah membuat Ekalaya cemburu. “Maafkan aku Kakangmas, jikalau ucapanku membuat Kakang Mas sakit hati. Aku tidak bermaksud untuk mengunggul-unggulkan Harjuna, tetapi bukankah Sekarang kondisi Kakang Mas Ekalaya belum mampu untuk menarik anak panah dari busurnya.” Ekalaya “Aku tidak akan takut akan hal itu, Anggraeni.” Anggraeni “Aku sangat percaya jika Kakang Mas merupakan kesatrya pemberani, dan tidak akan takut kepada semua lawannya. Akan tetapi, apakah Kakang Mas juga selalu mempunyai perhitungan yang cermat terhadap lawan-lawannya?” Ekalaya akhirnya memiliki rasa bimbang untuk memilih antara memenuhi tantangan ataukah bersembunyi. Jika memnuhi tantangan apa yang bisa diandalkan, dan jikalau memilihi untuk bersembunyi apa yang bisa dijadikan alasannya. Akan tetapi, akhirnya Ekalaya gigih memilih untuk memenuhi tantangan lawannya, Arjuna. Anggraeni menatap Ekalaya sembari meneteskan air mata kesedihannya. Ekalaya “Maafkan aku Anggraeni, terimakasih atas semua kesetianmu.” Anggraeni “Ada apa denganmu, Kakangmas?” Ekalaya “Anggraeni, semua tugasku telah rampung, dan kini saatnya aku Untuk meninggalkan Paranggelung selamanya.” soundtrack 1 mahabharata sambil narator membaca narasi, ekalaya memragakan adegan sesuai narasi, diiringi soundtrack Akhirnya Ekalayapun bangkit dan berdiri membawa pusaka Gandewa, melangkah dengan gagah keluar dan menembus gelapnya malam. Aggraeni sadar bahwa dirinya tidak mungkin mencegah seoarang Ekalaya, karena apa yang dipilih oleh Ekalaya sepertinya tidak atas kehendaknya sendiri. Maka yang bisa dilakukan oleh Anggraeni adalah mengikuti suaminya melangkahkan kaki. Anggraeni “Kangmas!” Teriak Anggraeni dengan kencang Setelah perjalanan cukup lama, akhirnya Ekalaya sampai di perbatasan Paranggelung. Ekalaya menebaskan pandangannya ke segala penjuru arah. Dan akhirnya nampah ada tubuh ringan berkelebat mendekati Ekalaya. akhir soundtrack pertama dilanjutkan saoundtrak ke-2 sambil adegan ulangi soundtrack ke 2 seperlunya Ekalaya “Arjuna!” prajurit menyerang Ekalaya dimulai dengan seranga tombak dari prajurit yang dilemparkan secara bergantian namun ekalay mampu menangkis semua serangan, kemudian dilanjutkan dengan serangan jarak dekat oleh prajurit tetapi ekalaya menang Ekalaya "Apa maksudmu Harjuna, apakah engkau ragu dengan kesatianmu sehingga dikawal oleh pasukan untuk menemuiku?!" arjuna "Sungguh beraninya engkau Ekalaya, mengejek seorang ksatria sepertiku ini. segera seranglah aku dengan semua kesaktianmu itu!!!" Akhirnya tanpa banyak bicara lagi, keduanya mengambil posisi, bersiap-siap untuk perang tanding. Harjuna sebagai sang penantang mempersilakan sosok Ekalaya untuk melepaskan senjata terlebih dahulu. Segeralah Ekalaya memasang satu anak panah dan kemuadian menarik senjata gandewanya. Gandewa pusaka itu pun mengeluarkan cahaya, menerangi semua yang ada di sekelilingnya. Arjuna pun memandang dengan sangat tajam, memusatkan semua kesaktiannya untuk menghadapi semua serangan dari Ekalaya. Namun Harjuna merasa heran dengan kejadian yang dilihatnya depan mata. Tangan Ekalaya terus bergetar tak beraturan, dan menyebabkan arah bidikannya kurang tepat sasaran. Arjuna “Ekalaya, janganlah kau meremehkan aku, seranglah aku dengan kesaktianmu sungguh-sungguh.” Ekalaya “Arjuna ! Jika aku meremehkanmu aku tidak akan mungkin datang memenuhi tantanganmu dalam keadaanku yang seperti ini,” jawab Ekalaya sembari menunjukkan tangan kanannya yang tanpa ibu jari. Arjuna “Apa yang telah terjadi dengan ibu jari tanganmu Ekalaya?” Ekalaya “Bapa Durna telah memotong ibu jariku.” Bagai tersambar geledhek Arjuna pun terkejut mendengar ucapan Ekalaya. Arjuna “Jadi.. jadi selama ini ibu jari yang menempel di ibu jari tanganku ini punyamu Ekalaya?!” Harjuna pun menunjukkan ibu jari tangannya yang ada dua. Ekalaya “Baiklah Harjuna! Kini saatnya sudah tiba, giliranmu untuk menyerang aku. Aku semakin mantap bahwa pusakaku Mustika Ampal pemberian Sang Hyang Pada Wenang itulah yang akan mengantar aku ke pangkuan Nya. Harjuna, engkau adalah musuhku, engkau adalah sesamaku, dan engkaulah yang mendapat tugas untuk menyempurnakan hidupku. Terima kasih Harjuna. Lakukanlah!” Busur panah yang telah disiapkan oleh arjuna pun tidak segera ditarik oleh Arjuna. Tangan kanannya juga bergetar tak beraturan. Ia memiliki bersalah setelah mengetahui bahwa ibu jari yang menempel ini adalah jari milik Ekalaya. Jika pun dalam perang tanding kali ini Harjuna menang, apakah arti kemenangan itu? Gagahkah seorang kesatria dapat mengalahkan musuhnya dengan senjata hasil rampasan dari musuh yang bersangkutan? Ekalaya “Harjuna, lepaskan segera panah itu. Jangan merasa bersalah bahwa engkau telah merampas pusakaku. Dan jangan ragu menggunakan pusaka Mustika Ampal untuk mengalahkan aku. Karena sesungguhnya hanya dengan Cincin Mustika Ampal itulah engkau dapat mengalahkan aku. Bukankah engkau sendiri mengakui bahwa sebagian besar ilmu-ilmu Sokalima yang engkau kuasai, tidak mampu mengalahkan aku? Maka segera tariklah Gandewa itu. Inilah kesempatan yang engkau miliki untuk memenangkan pertandingan.” Maka kemudian Harjuna telah benar-benar menarik busurnya. Sungguh luar biasa daya cincin Mustika Ampal yang sudah berpindah tuan tersebut. Dari mata anak panah yang telah lepas dari busurnya itu munculah bola api berwarna kebiru-biruan. Bola api itu semakin besar sehingga mengakibatkan tanaman perdu yang ada di sekitarnya layu terbakar. Dengan cepat bagai kilat dan gesit laksana petir api yang berwarna biru itu telah menggulung Ekalaya. Adegan di atas paling lama hanya 10 menit, tetapi dengan kekreativitasan para pemain akan memunculkan cerita yang menarik, jadi pesan saya usahan ketika adegan pertempuran antara ekalaya melawan para prajurit lakukan semenarik mungkin, sehingga akan menjadi puncak cerita atau hampir seperti teman teman juga bisa melakukan banyak sekali improvisasi seperti menambah adegan percakapan dengan Anggraeni. Semisal pada adegan itu, ekalaya dan anggreani sedang makan di rumah mereka atau apalah. Ya intinya jangan sampai adegan kalian membosankan. sekian postingan dari saya kurang lebihnya saya mohon maaf wassalamualaikum wr, wb Sutradara teater R Dadi P Danusubrata dari Teater Sunda Kiwari atau TSK kerap kali mengeluhkan minimnya naskah drama berbahasa Sunda. Karena itu, demi kebutuhan pergelaran mandiri, Dadi bersama TSK-nya harus bergumul dengan naskah-naskah lama yang telah berkali-kali dipentaskan. Naskah-naskah itu berkutat pada naskah karya RH Hidayat Suryalaga, Wahyu Wibisana, dan Yosep Iskandar. TSK merupakan kelompok teater modern berbahasa Sunda yang berdiri 16 Januari 32 tahun silam, dibidani antara lain oleh Dadi dan RH Hidayat Suryalaga. Hingga sekarang, TSK masih merupakan barometer teater Sunda modern. Salah satu kegiatannya adalah melaksanakan Pasanggiri Drama Basa Sunda PDBS setiap dua tahun sekali sejak 1990. Dalam karya-karyanya, Hidayat lebih cenderung menulis naskah absurd, di mana tokoh, penokohan, dan setting ruang dan waktu kerap tidak pernah ditemui dalam dunia nyata. Kendati demikian, naskah-naskah Hidayat sarat dengan muatan moral, kritik sosial, serta parodi politik yang tengah berlaku saat naskah itu dipergelarkan. Dengan begitu, naskah-naskah Hidayat sangat longgar untuk terus dipentaskan kendati rezim sudah berganti dan kebijakan telah berubah. Ia berbeda dengan Wahyu yang cenderung memilih bentuk surealis. Tengok saja Tonggeret Banen 1967 dan Tukang Asahan 1978. Keduanya merupakan naskah yang telah beberapa kali dipentaskan TSK. Demikian pula dengan Si Kabayan. Naskah yang diangkat dari farabel Sunda ini seolah mematangkan Wahyu dalam mendulang tema bernuansa klasik. Hal itu kemudian menjadi paralel pada naskah-naskah gending karesmennya, yang cukup gemilang dalam mengetengahkan cerita-cerita buhun. Sebagai catatan, hingga sekarang naskah Wahyu berjudul Tonggeret Banen tampaknya masih merupakan naskah drama basa Sunda yang terbilang sangat bagus. Penulis naskah drama Sunda, Yosep Iskandar, pada dasarnya memiliki kemiripan dengan Wahyu yang gemar menuliskan naskah pergelaran dengan mengambil setting masa silam. Maka, tengoklah naskahnya yang berjudul Pasunda Bubat yang menceritakan gugurnya Raja Sunda serta Dyah Pitaloka pada abad XIV. Demikian halnya dengan naskah Sri Baduga Maharaja yang mengangkat tokoh Prabu Siliwangi. Selebihnya, selain menulis naskah drama modern, Yosep pun beberapa kali menulis naskah longser. Salah satu naskahnya, Juag Toed 1985 yang dimainkan oleh Tati Saleh, Aom Kusman, dan Rahmat Hidayat, cukup berhasil menggoyang isu seni pertunjukan teater rakyat pada tahun 1980-an. Adapun kesamaan dari ketiga penulis naskah drama modern ini adalah sama-sama berkemampuan menulis naskah gending karesmen dengan baik. Terutama Wahyu Wibisana, dia kemudian menggegerkan pada tahun 1960-an lewat garapan monumentalnya, Galunggung Ngadeg Tumenggung. Di paruh akhir dekade 1980-an, kemudian muncul nama Arthur S Nalan dengan naskah Oleng Panganten. Seperti diketahui, Arthur telah lebih dulu terjun dalam penulisan naskah drama berbahasa Indonesia. Pada dekade 1990-an, naskah-naskah Arthur menjadi langganan yang dipinang TSK untuk dijadikan materi PDBS. Maka, lahirlah naskah-naskah Sorabi Legendaris, Kapelet ku Supermarket, atau Kasur Butut. Setelah era Arthur, muncul pula nama-nama lain seperti Teddy AN Muhtadin Pasaran, Enang Rokajat Asura Mega-Mega, Dede Sukmadi Dukat Talaga Warna, Eddy D Iskandar Repeh-Ripuh, Rin Candraresmi Satutas Pukul Dua Welas, Darpan Nagaramaca, dan Nunu Nazarudin Azhar Blor dan Cangkilung. Untuk nama terakhir, tampaknya TSK cukup menggantungkan harapan lewat naskah-naskah terbaiknya. Di dunia sastra Sunda, Nunu pun termasuk penyair serta prosais yang sangat menjanjikan. Adaptasi Minimnya naskah drama berbahasa Sunda memang tidak saja dikeluhkan oleh TSK. Kelompok-kelompok teater yang tersebar hampir di seluruh Jawa Barat pun terimbas apa yang dirasakan TSK. Sebut saja Tepass Unpad, Teater Lakon UPI, Teater Citraresmi Unwim, Teater Asap Ujungberung, Teater Lorong Subang, Hidraga Garut, dan lain-lain. Untuk satu pementasannya pada 1993, Tepass Unpad sempat mengadaptasi naskah cerpen Gadis Penyanyi Koor karya Anton Chekov guna dijadikan naskah drama. Karya tersebut diadaptasi Teddy AN Muhtadin menjadi Sinden. Demikian pula dengan Teater Lakon UPI, tahun 1995 menyulap carita pondok carpon Buah Limus Murag ku Angin karya Karna Yudibrata untuk dijadikan naskah drama. Selain itu, jauh sebelumnya, kelompok teater dari UPI dulu IKIP itu pernah beberapa kali mengadaptasi carpon karya Godi Suwarna untuk dijadikan naskah drama. Pengadaptasian carpon menjadi naskah drama sesungguhnya merupakan kerja kreatif juga. Di situ terdapat proses kecerdasan saat mengalihkan tokoh dan penokohan serta setting untuk diimpresikan pada kebutuhan naskah drama. Itu pula yang pada 1988 dilakukan Arthur terhadap naskah Impian di Tengah Musim karya William Shakespeare menjadi naskah Oleng Panganten, atau Hidayat terhadap naskah Julius Caesar yang juga ditulis William Shakespeare. Akhir-akhir ini, pengarang Rosyid E Abby kepincut menerjemahkan naskah drama bahasa Indonesia untuk diserahkan kepada TSK sebagai materi naskah PDBS. Terakhir, Rosyid menerjemahkan naskah Akal Bulus Scapin karya Moliere menjadi Akalna Si Apin. “Pasanggiri” Selain adaptasi dari satu genre sastra ke dalam naskah drama, tentu saja kegiatan pasanggiri lomba mengarang drama basa Sunda menjadi alternatif lain yang mengundang proses kreatif lebih nyata. Hal itu telah dilakukan Paguyuban Pasundan pada 1996. Sebelas tahun setelah itu, Paguyuban Panglawungan Sastra Sunda PPSS melakukan hal serupa. Baik Paguyuban Pasundan maupun PPSS dalam melaksanakan tugas mulianya itu bekerja sama dengan TSK. Tahun 1996, Paguyuban Pasundan mengukuhkan naskah Blor karya Nunu sebagai naskah terbaik. Naskah tersebut telah dipentaskan di panggung teater oleh TSK dan sempat ditayangkan di TVRI. Tampaknya sastrawan Nunu saat ini tengah memanen buah kreatif terbaiknya setelah naskah miliknya, Jeblog, dinobatkan pula sebagai naskah terbaik pada pasanggiri naskah drama PPSS. Dari kegiatan pasanggiri mengarang naskah drama PPSS yang pemenangnya diumumkan Oktober 2007, selain mengukuhkan naskah karya Nunu, dewan juri pun memilih naskah Rorongo Arma Djunaedi, Badog Dhipa Galuh Purba, dan Randu Jalaprang Tatang Sumarsono menjadi naskah terpilih dan berhak disertakan dalam PDBS TSK bulan Februari 2008. Dengan begitu, sedikitnya ada empat naskah drama basa Sunda terbaru yang oleh TSK dinyatakan layak dipergelarkan. Percaturan naskah drama Sunda pun mulai menggeliat. Pendulangan naskah drama melalui pasanggiri tentu saja akan membantu pengayaan naskah drama berbahasa Sunda. Kegiatan pasanggiri yang konsisten juga akan mampu memupus keluhan Dadi bersama TSK-nya, atau kelompok-kelompok teater lainnya, yang sempat limbung mencari-cari naskah yang layak untuk dipresentasikan kepada penonton. Maka, lewat pasanggiri, kini telah lahir penulis naskah drama basa Sunda yang bisa dijadikan tumpuan harapan. Selamat berkiprah. Oleh Dian Hendrayana Contoh teks dialog Drama / Pawayangan Basa Sunda dengan judul "Sumpah Srikandi".Dicaritakeun kesatria namina Bisma nuju di udag beurik tresna ku saurang putri geulis anu namina Dewi Amba. Nanging Bisma atos miboga sumpah moal nikah sareung wanoja mana wae, margi tresna na Amba ngudag-ngudag tresna Bisma, nanging naon anu lumangsung margi hiji perkawis anu heunteu disengaja Amba maot ku Bisma. Sateuacan maot, Amba janji yen anjeunna bade nitiskeun kasalah saurang wanoja sarta sanggeum maehan Bisma. Sababaraha taun saterusna Amba nitiskeun ka Srikandi salah saurang kesatria geulis jago manah sarta di ditu lumangsung perang prayuda. Bisma heunteu sanggeum dielehkeun ku kesatria, nanging kedah ngahareupan kalawan Srikandi. Kumaha carita salajeungna hayu urang tingal di “ Widura, urang ek nyarita kamaneh, yen urang keur diudag beurik ku saurang putri, namina putri Amba “Widura “ Oh, maneh keur diudag beurik ku putri, nanging urang keur di udag beurik ku “Ah… aya-aya bae maneh”Widura “Aya naon maneh? “Bisma “ Abdi menta ditenangkeun hate abdi supados abdi heunteu diudag beurik bae ku wanoja geulis. Kumaha carana? “Widura “ Carana gampil, maneh ulah nikah kalawan saha bae, lamun maneh nikah maneh bakal di kutuk ”Bisma “ Janteun abdi ulah nikah saumur hirup kitu? “Widura “ Muhun “Bisma “ Muhun atuh ari kitumah janteun abdi ulah aya ritual kitu? “Widura “ Maneh kudu tatapa sareung maneh kudu kuat nahan nafsu. “Bisma “ Muhun atuh, maneh ulah ngajak ngomongnya “Widura “Muhun”Bisma “Nya entos cicing, ulah ngomong wae”Widura “Muhun”Bisma “Muhun”Bisma oge nenangkeun hate kalawan nyemedi ngajauhkeun nafsu duniawi margi anjeunna atos bersumpah moal nikah Saumur hirup. Datang wae Amba, wanoja anu kagegeloan kalawan Bisma sarta lambuh hate. Apa Bisma bade kabengbat? Hayu urang tingal “Naon anu maneh pigawe bisma? Maneh mani kasep pisan ari nuju kieu. Kunaon maneh cicing wae?”.Pek si Bisma teh dina jero hateBisma “Abdi kedah teguh kawalan janji abdi yen abdi moal kabengbat kalawan saha bae”.Amba “Bisma, ulah cicing wae atuh. Abdi kagegeloan ku maneh yeuh”.Bisma “Cicing maneh,ulah nyepeng….ulah nyepeng….ulah ngagoda abdi”.Bisma sanaos dipaksa ku Putri Amba anjeunna angger nampik, tanpa sangaja manehna nyorong Putri Amba kalawan ku maot Amba oge nyumpahkeun yen Bisma bade nilar dimargikeun ku titisan Putri “Aaahhhh… Bisma maneh atos maehan abdi, abdi bersumpah tiwasna maneh tangtos dimargikeun ku titisan abdi”.Amba oge bersumpah manehna bade nitiskeun ka saurang wanoja sarta bade maehan Bisma. Ulah kamana-mana saderek sadayana anggeur di TKP.Nyanyi Lagu CITA CITATA - Sakitnya Tuh Disini Versi SundaSababaraha puluh taun saterusna kajadian Perang Bratayuda, didieu pihak Kurawa ngalawan pihak Pandawa. Sedengkeun Bisma aya dipihak Kurawa, anjeunna oge ngalawan incuna sorangan nyaeta Arjuna ti Pandawa. Indung Bisma anu namina Dewi Gangga ngingetkeun Bisma supados ulah turun ngalawan saurang wanoja, emut kutukan ti Amba. Langsung wae urang tingali di Gangga “ Sasih kana sasih, taun kana taun teu aya wartos ngeunaan perang anaking, mugi-mugi di eta pertempuran anaking mangka maot Ya Allah”.Dalang “Geuning maot sih? Mangka damang atuh!”.Dewi Gangga “Oh…muhun, ulah sampe maot. ““Samba…..samba…..”Dalang “Samba? Saha Samba?”Dewi Gangga “Anaking”Dalang “Bisma ngaranna, lain Samba”Dewi Gangga “ Oh, enya…” “Bisma………. ema sono cep”Sarta Bisma oge wedal sareng WiduraDewi Gangga “ Bisma………….”Bisma “ Hayyy…………..”Dewi Gangga “ Bisma…………..”Bisma “ Haayyy……….”Dewi Gangga “ Ieu ema cep”Bisma “ Saha maneh???”Dewi Gangga “ Ema, anu ngalahirkeun maneh cep “Bisma “ Ema? Geuning melar? Kapunggkur mah alit. Ema atos lami urang teu pateupang . Ema sono henteu ka bisma?Dewi Gangga “Ema sono pisan cep ……”Bisma “Abdi henteu ma …..”Dewi Gangga “Cai panon ema atos seep , kumargi sono pisan ka maneh . Geuning maneh kalah teu sono ka ema sih “Bisma “Sssstttttt …… ulah kitu ma “Dewi Gangga “Geuning ema kalah di sssstttttt”Bisma “Bisma mantun wartos ma,urang boga jodoh “Dewi Gangga “Jodoh? Kanggo saha? Kanggo ema”Bisma “Ieu jodoh abdi “Widura “Sanes , abdi mah penasehat “Dewi Gangga “Bisma ,ema ngan bisa nalatahan ka maneh cep “Bisma “Nalatahan naon ema?? “Dewi Gangga “Ema embung kaleungitan maneh cep . Pokona maneh di medan perang ulah sakali-kali pahareup-hareup kalawan saurang wanoja sarta ulah sakali-kali maehan wanoja . Maneh terang henteu? Eta teh kalemahan maneh .”Bisma “Muhun ema, tidaaaaakkk …...”Dalang “Naon urusan na bisma?”Bisma “Atuh pan amih dramatis dalang”Dalang “Maneh jalma sakti moal aya nu ngelehkeun maneh”Bisma “Nanging kalemahan abdi nyaeta saurang wanoja”Dewi Gangga “Ulah ngulangi deui nya cep!!”Bisma “Nya insya Allah lahh, abdi atos terang ayeuna kumargi ayeuna si Arjuna bade nyerang abdi , manehna bade ngajak perang ka abdi”Dewi Gangga “Hareupan bae cep”Bisma “Nanging manehna bising mawa wanoja ma”Dewi Gangga “Maneh mundur lamun aya wanoja”Bisma ”Lamun di tukang aya wanoja deui?”Dewi Gangga “Munduuurrrrrr ….”Bisma “Munduuuurrrrr ….? Kageule atuh ma”Widura “Lamun aya wanoja jeung abdi bae”Bisma “Wanoja bae pikiranna”Dewi Gangga “Nya tos maneh cicing di dieu , ema kapeungkeur heula”Bisma “Muhun atuh ema”Pek datang bae Arjuna nantangan Bisma . Arjuna ieu masih kaitung incuna Bisma, sanggup teu Arjuna ngelehkeun Bisma? Langsung bae urang tingal di TKP .Arjuna “Eng… ing… eng … Abdi bade tempur jeung maneh bisma”Bisma “Agehhh atuh”Arjuna “Sanaos maneh saleres na nyaeta aki abdi sorangan”Bisma “Muhun atuh ,sabenerna abdi embung tempur jeung maneh sanaos tos kolot . Nanging kumargi ieu tugas abdi bade tempur jeung maneh”Arjuna “Kaluarkeun panah maneh , rasakeun ieu Bisma”Bisma “Rasakeun ieu panah TRIO MACAN”Kumargi Arjuna atos tempur satengah hate. Maka manehna teu sanggup ngelehkeun Bisma , Disisi nu sejen saleresna Bisma oge sakti. Pek datang wae Kresna ngaemutkeun bisma .Bisma “Nya atuh, angken yen Arjuna eta eleh henteu tiasa ngelehkeun abdi , kasaktian abdi ngaleuwihan batur”Arjuna “Nya atuh , urang lanjutkeun deui isukan”Nyanyi Lagu KOTAK - BeraksiArjuna jeung Kresna usaha kanggo milari siasat, kanggo ngelehkeun resip-resip bisma sarta dipikanyaho jalmi sakti henteu sanggem di elehkeun saha bae pek datang wae rencana kanggo ngadatangkeun Srikandi Kalawan bisma. Langsung wae urang tingali di TKP .Kresna “Maneh kumaha sih ngelehkeun aki-aki bae oge teu bisa , abdi nyerakeun atuh”Arjuna “Sabenerna abdi teh teu rarajeun ngalawan manehna , sacara maneh na eta aki urang moal mungkin lamun abdi ngalawan manehna”Kresna “Arjuna? Abdi gaduh ideu kumaha lamun bisa urang jurung ngalawan si Srikandi”Arjuna “Geus atuh , urang erek neangan cara kanggo ngelehkeun Bisma. Abdi atos gaduh carana, AHAAAAAA ………”Kresna “Oh …. Kituu….”Pek datang wae Srikandi ngahareupan Arjuna jeung Kresna .Kresna “Arjuna , wanoja eta saha?”Arjuna “Wanoja eta ngarana Srikandi”Kresna “Oh… manehna anu bisa ngelehkeun si Bisma”Akhirna Arjuna jeung Kresna ngaberekeun tugas ka Srikandi ngahareupan Bisma . ulah kamana-mana cicing di TKP.Nyanyi Lagu Manuk DadaliPek pahareup-hareup antawis Bisma jeung Arjuna. Nanging Arjuna atos gaduh siasat kanggo ngelehkeun bisma nyaeta ngadatangkeun Srikandi putri geulis, jago manah anu erek ngalawan Bisma. Langsung urang tingali wae di “Emaaa… ayeuna abdi bade tarung sareung Arjuna , nuhunkeun do’a restu”Dewi Gangga “Ema di peungkeureun maneh cep”Bisma “Bade masihan do’a ?”Dewi Gangga “Pastiii….”Bisma “Abdi bade latihan heula sateuacan arjuna dongkap”Arjuna jeung Kresna datang Arjuna “Heeyyyy Bisma , maneh atos siap tarung jeung urang?”Widura “Ehhh… abdi teu di ajak perang yeuh”Bisma “Arjuna? Sateuacan ngalawan abdi, lawan heula Widura”Arjuna “Sateuacan maneh ngalawan abdi, lawan heula Kresna”Dewi Gangga “heehhh, lawan maneh nyaeta abdi”Bisma “Loba ngomong ema mah, ntos cicing wae”Kresna “Ageh nanang khosyim”Widura “Nanging ulah sakali-kali KDRT”Widura jeung Kresna tarung Bisma “Ageh lawan abdi Arjuna”Bisma jeung Arjuna tarung Arjuna “Nya atuhh , abdi bade ngageroan hiji jalma kanggo ngalawan maneh”Bisma “Mangga…”Srikandi kaluar…..Bisma “Ohh tidaaakkkkk….. Abdi embung ngalawan manehna”Arjuna “HAHAHAHAAAA …”Bisma “Srikandi? Maneh Amba anu pernah abdi paehan “Dewi Gangga “Ulah maneh lawan cep … ulahhh”Bisma “Abdi moal ngalawan maneh”Srikandi “Baheula maneh pernah maehan abdi , baheula panah maneh atos nojos hate abdi “Bisma “Abdi terang”Srikandi “Rasana nyeuri pisan”Bisma “Nanging abdi teu sengaja”Srikandi “Teu……”Bisma “Manehna mundur sih, jadina asup eta panahna”Srikandi “Sampe akhirna ayeuna abdi paeh, sarta ayeuna abdi ngabuktikeun. Lamun abdi atos robah kaayaan jadi Srikandi”Bisma “Enya ntos , maaflahh kedap deui pan lebaran”Srikandi “Teu bisa , abdi bade ngajak perang ayeuna, kaliwat Srikandi oge ngalawan Bisma”Bismaa “Lain, abdi teu hoyong ngalawan maneh , ngan kalemahan-kalemahan abdi nyaeta saurang wanoja”Srikandi “Abdi teu paduli , ageh hareupan abdi , abdi nyampeurkeun”Bisma “Abdi henteu kuat”Srikandi “Baheula maneh pernah maehan abdi?”Dewi Gangga “Srikandi ulah maneh ngalawan anaking , abdi nuhunkeun”Srikandi “Heyyyyy bisma , ageh maju kadieu”Bisma “Hayuuu atuhhh”Srikandi “Heyyyy … Bisma abdi bade ngabaleskeun dendam abdi salila mangtaun-taun”Srikandi jeung Bisma tarungAkhirna Bisma oge maot ku Srikandi nyaeta titisan Dewi Amba anu bersumpah erek ngelehkeun Bisma ngalewatan titisanna. Ku kituna Bisma oge tewas .Nyanyi Lagu DEWA19 - Separuh Nafasku TAMATSumber

naskah drama wayang ramayana bahasa sunda