Katasifat yang dapat digunakan dalam naskah drama untuk menggambarkan sifat tokoh adalah ramai . dermawan . sejuk . Dermawan adalah sifat seseorang yang suka mengasihi sesama. Jadi, jawaban yang tepat adalah B. 1rb+ 0.0 Tentang Kami; Kontak Kami; Press Kit; Bantuan; Karir; Fitur Roboguru. Topik Roboguru. Hubungi Kami.
Kalaupak Santa kehilangan karung ini, maka dia tidak bisa membagikan hadiah kepada anak-anak pada malam Natal nanti. Lalu, anak-anak menjadi kecewa. Mereka akan ngambek, merengek, menangis, bahkan ada yang menjadi nakal. Kalau sudah begitu, anak-anak itu akan kujadikan pengikutku. 78.
TetapiTheresia tidak pernah menegur atau pun marah kepadanya. Theresia juga menawarkan diri untuk melayani suster tua yang selalu bersungut-sungut dan banyak kali mengeluh karena sakitnya. Theresia berusaha melayani dia seolah-olah ia melayani Yesus. Ia percaya bahwa jika kita mengasihi sesama, kita juga mengasihi Yesus.
Intidari drama ini adalah kebahagiaan tidak hanya didapatkan dari harta atau kekayaan tetapi dengan berbagi kepada sesama kita sudah menyenangkan Hati Tuhan. "Kasih Kita juga haru Berbagi dan Kasih Juga Peduli kepada Sesama". selesai by: Grandy, brenda, nael
EdisiPEPAK: e-BinaAnak 370 - Mengajar Anak untuk Mengasihi Sesama Beberapa bahan bisa Anda unduh secara GRATIS, seperti cerita boneka tentang perburuan telur Paskah, cerita yang mengangkat tema seorang anak sekolah minggu yang taat dengan judul Joshua, dan masih banyak drama dan cerita untuk panggung boneka lain yang bisa Anda dapatkan
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Naskah drama anak tk islam- Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, menjalani profesi sebagai guru anak anak TK memang harus dilakukan dengan inovatif dan kreatif. Sebab anak anak di usia TK sampai SD mereka masih senang berimajinasi dengan pikirannya. Sangat sayang apabila imajinasi tersebut dibiarkan begitu saja. Dahulu istri Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, Aisyah radhiallahuanha juga pernah berimajinasi dengan boneka kudanya. Hal ini dikisahkan sendiri oleh Aisyah, "Suatu ketika Nabi shallallahu alaihi wasallam datang untuk menemuiku sedangkan aku tengah bermain-main dengan gadis-gadis kecil." Lalu Rasulullah bertanya kepadaku, "Apa ini wahai Aisyah." Lalu aku katakan, "Itu adalah kuda Nabi Sulaiman yang memiliki sayap." Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam pun tertawa. HR. Ibnu Sa’ad dalam Thabaqat 8/68, lihat Shahih Ibnu Hibban 13/174 Oleh sebab itu buat kalian yang berprofesi sebagai guru TK Islam atau TK umum, harus bisa mengapresiasikan menyalurkan imajinasi anak agar tidak sia sia. Tidak harus dengan bentuk verbal, kalian bisa menuangkan imajinasi mereka dalam bentuk gambar dan drama. Justru anak anak yang masih berusia TK biasanya lebih mudah didikan melalui sebuah drama. Insyaallah di bawah ini sudah menulis contoh naskah drama untuk anak TK Islam bertemakan kasih sayang sesama teman. Namun, sebelumnya kami juga sudah menuliskan 5 contoh drama Islami khusus anak anak. Silahkan buka label "Drama Anak". Contoh Naskah Drama Anak TK Islam Secara garis besar teks naskah drama untuk anak TK kali ini dimainkan oleh 5 orang. Tapi bisa juga dimainkan oleh 4, 6 atau 7 orang. Teman teman tinggal memodifikasinya sedikit. Pemain utamanya adalah Nafi, Zaid, seorang Kakek bernama Yasin serta dua bersaudara Lala dan Yusuf. Dialog Naskah Drama Anak TK Bagian Pertama Di sebuah kampung miskin dekat dengan hutan, banyak pepohonan besar, rumput lebat dan binatang binatang buasnya. Tinggal seorang kepala keluarga yang bekerja sebagai tukang tebang pohon. Dia memiliki satu anak bernama Nafi. Dan ibunya sudah meninggal sejak setelah kelahirannya. Saat ini kampung tersebut sedang dilanda kemarau panjang. Tanah jadi kering tandus, air langka dan bahan pokok makanan semakin menipis. Tiba tiba di sudut gubuk reyot milik bapak penebang pohon tersebut terdengar tangisan seorang anak kecil. Hingga akhirnya salah satu tetangganya bernama Zaid, menemui sumber suaranya. Nafi Hikz.. Hiiiikzzzz.. HuaaaKkzzzz..Hakakazahaka.. Zaid Ada apa Nafi, kenapa kamu menangis? Nafi memegangi perut Ya Allah, Perutku sakit sekali.. sakit sekali perutku.... Zaid Apa kamu sudah pergi ke dokter untuk periksa perutmu? Nafi Untuk apa aku periksa. Aku sakit bukan karena penyakit kok. Aku sakit perut karena menahan lapar. Yang aku butuhkan hanyalah makanan. Zaid Astaghfirullah, Bersabar Nafi. Ya Sudah, biar aku carikan makanan dulu untukmu, bertahanlah Nafi. Nafi Tidak usah Zaid. Terimakasih semoga Allah menjagamu. Biarkan saja aku akan mencari sendiri. Tapi aku bingung harus ke mana. Zaid berfikir keras Wah, aku pingin banget menolong teman. Tidak papa biar ku carikan makanan di rumah. Nafi Zaid tidak usah. Nanti keluarga kamu makan apa? Kita kan sama sama susah. Hidup di kampung miskin. Zaid Bagaimana kalau kita ke rumah Yusuf dan Lala, mereka kan anak orang kaya. Bisa jadi mereka masih nyimpan makanan di rumahnya. Zaid tetap maksa ingin menolong Nafi menunduk aku tidak yakin sama mereka zaid. Mereka tidak suka sama orang miskin. Pelit dan sombong. Lagian, kalau mau ke rumah mereka kita harus melewati hutan hutan dan tebing tebing. Aku tidak mungkin kuat berjalan sampai sana. Zaid Ayolah Nafi kamu jangan putus asa dulu, kita harus berusaha. Berjuanglah sebentar saja untuk mencapai tujuan kita. Yuk..sambil mengulurkan tangan Nafi Baiklah, semoga kita diberi kekuatan oleh Allah untuk sampai di rumah Yusuf dan Lala. Akhirnya Zaid dan Nafi berjalan tertatih tatih melewati hutan yang gersang dan tandus tanpa membawa apapun. Nafi Sakiit MasyaAllah. Masih jauh ya Zaid. Zaid Tidak sebentar lagi kok. Nafi Tidak kuat lagi. Zaid Naiklah sini ke pundakku. Biar aku gendong sampai atas. Baca juga Contoh Naskah Drama Anak Sekolah Tentang Kepedulian Untuk 5 Orang Dialog Kedua Dari Drama Anak TK Hingga akhirnya sampailah di rumah Yusuf dan Lala. Tanpa pikir panjang, mereka berdua pun mengetuk pintu sambil salam. Dengan baju yang kusut, berkeringat dan kucel. Zaid dan Nafi Assalamualaikum.... Lala Waalaikumussalam, Kamu Zaid dan Nafi dari kampung miskin itu kan? Ada apa ke sini. Zaid dengan wajah musam karena dikatai orang kampung miskin. Iya Lala, aku dan Nafi kesini karena kampung kami sedang dilanda kekeringan dan kami sudah tidak mempunyai bahan makanan lagi. Apakah aku boleh meminta sedekah darimu? Lala Saya sih boleh boleh saja. Karena kita kan satu kelas. Tapi ibu saya dan ayah saya lagi di kantor. Saya izin dulu sama ibu dan ayah lewat telepon. Tunggu ya.. Lala pun masuk rumah. Namun dicegah langsung oleh Yusuf, sang kakak Lala. Yusuf Lalaa...! Usir mereka berdua. Jangan beri mereka makan. Usir saja mereka. Mereka itu orang miskin yang kumuh. Lala menunduk, lala ketakutan sama kakanya. Ternyata suara keras dari Yusuf terdengar juga oleh Nafi dan Zaid. Zaid dan Nafi pun sangat sedih. Lalu Lala menemui mereka berdua ke depan pintu. Lala Maaf Zaid. Kami tidak bisa memberi kamu makanan.. Silahkan pergi sebelum kaka saya marah lagi. Teks Drama Ketiga untuk Anak Usia TK Setelah mendapat perlakuan buruk dari teman kayanya. Akhirnya Zaid dan Nafi pergi. Namun perjuangan mereka tidak akan terbalas dengan kesia siaan. Qadarullah..Tiba tiba datang seorang kakek yang miskin. Kerjanya jualan sayur di gerobak reyot. Beliau pun menawarkan makanan kecilnya. Kake Nak, apakah kamu lapar? Silahkan makan makanan kakek hari ini. Nafi Kakek siapa? Lalu kalau dikasihkan kita, nanti Kakek makan apa? Kake Nama Kakek, Yasin. Dan kakek bisa tahan kalau tidak makan sehari. Kamu kan anak kecil. Beda sama kakek.. Nafi Alhamdulillah..Makasih banget kake sudah ngasih nasi bungkus. Oh ya, Kake' kenapa kok orang yang kaya malah sombong dan tidak mau berbagi sama yang lemah? Kake tersenyum Nak, itulah ujian orang yang kaya. Biasanya, kalau sudah kaya, dia lupa kalau yang memberi rezeki itu Allah. Sehingga tidak ada kasih sayang sama yang lemah. Zaid dan Nafi Terus kapan mereka yang lupa sama Allah akan mengingat Allah kembali? Kake Nanti, kalau rezeki mereka sudah ditarik sama Allah. Atau saat sudah di alam kubur. Zaid Nafi Astagfirullah.. Naudzubillah.. Ya Allah. Semoga nanti kalau kami kaya tidak lupa sama Allah dan suka mengasihi orang yang lemah. Kake Amiiin.. Anak soleh. Itulah sepenggal drama singkat untuk anak TK Islam. Pelajaran yang dapat diambil adalah rasa sayang kita terhadap teman yang kesusahan, sifat yang mau membantu dan karakter yang pemberani serta penuh perjuangan demi menolong teman. Semoga artikel ini bisa menjadi inspirasi untuk kalangan anak anak TK di sekolah.
- Drama menggambarkan kehidupan serta watak manusia melalui tingkah laku yang dipentaskan di depan umum. Kisah yang diangkat bisa fiktif khayalan atau sesuai pementasan, drama harus dibuat naskahnya terlebih dahulu. Ini agar para pemain mengetahui alur cerita, penokohan serta dialognya. Menurut Duwi Purwati dalam buku Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berbasis Potensi Panduan Menulis Naskah Drama dengan Mudah 2020, dalam penulisan naskah drama perlu memperhatikan unsur-unsur drama, yakni Alur Alur merupakan rangkaian peristiwa dan konflik yang akan terjadi. Alur harus memuat konflik awal, perkembangan konflik hingga sering juga disebut jalan cerita, mulai dari awal hingga akhir. Umumnya alur cerita dimulai dari pengenalan tokoh, konflik hingga pemecahan masalah. Penokohan Penokohan dalam drama mencakup nama tokoh, jenis kelamin, watak serta lingkungan sosialnya. Penokohan sangatlah penting dan berpengaruh pada naskah drama. Penulis harus menentukan mana tokoh yang bersifat baik, tokoh yang menyebabkan konflik serta tokoh yang membantu menyelesaikan konflik. Baca juga Pengertian dan Karakteristik Drama Latar Latar merupakan keterangan tempat, waktu dan suasana dalam drama. Pemilihan latar perlu disesuaikan dengan jalannya cerita, agar penonton lebih memahami alur cerita. Latar tempat menggambarkan keterangan tempatnya. Latar waktu menggambarkan waktu terjadinya peristiwa. Latar suasana menggambarkan kondisi ketika peristiwa terjadi.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 004901 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7f0cdc1bb20a4b • Your IP • Performance & security by Cloudflare
I. Di hari-hari terakhir pelayanan fana-Nya, Yesus memberikan kepada para murid-Nya apa yang Dia sebut “perintah baru” Yohanes 1334. Diulangi tiga kali, perintah itu sederhana namun sulit “Saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu” Yohanes 1512; lihat juga ayat 17. Ajaran untuk saling mengasihi telah menjadi ajaran sentral dari pelayanan Juruselamat. Perintah besar kedua adalah “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” Matius 2239. Yesus bahkan mengajarkan, “Kasihilah musuhmu” Matius 544. Tetapi perintah untuk mengasihi orang lain sebagaimana Dia telah mengasihi kawanan domba-Nya adalah bagi para murid-Nya—dan bagi kita—sebuah tantangan yang unik. “Sesungguhnya,” Presiden Thomas S. Monson mengajarkan kepada kita April lalu, “kasih adalah inti dari Injil, dan Yesus Kristus adalah Teladan kita. Kehidupan-Nya adalah pusaka kasih.”1 Mengapa begitu sulit untuk saling memiliki kasih seperti Kristus? Itu sulit karena kita harus hidup di antara mereka yang tidak memiliki kepercayaan dan nilai dan kewajiban perjanjian yang sama dengan kita. Dalam Doa Safaat-Nya yang agung, diucapkan sesaat sebelum Penyaliban-Nya, Yesus berdoa bagi para pengikut-Nya “Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia” Yohanes 1714. Kemudian, kepada Bapa Dia memohon, “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka daripada yang jahat” ayat 15. Kita harus hidup di dunia namun tidak menjadi dari dunia. Kita harus hidup di dunia karena, sebagaimana Yesus ajarkan dalam sebuah perumpamaan, kerajaan-Nya adalah “seperti ragi,” yang fungsinya adalah untuk menggembungkan seluruh adonan melalui pengaruhnya lihat Lukas 1321; Matius 1333; lihat juga1 Korintus 56–8. Para pengikut-Nya tidak dapat melakukan itu jika mereka bergaul hanya dengan mereka yang memiliki kepercayaan dan kebiasaan yang sama. Namun Juruselamat juga mengajarkan bahwa jika kita mengasihi Dia, kita akan menaati perintah-perintah-Nya lihat Yohanes 1415. II. Injil memiliki banyak ajaran mengenai menaati perintah sementara hidup di antara orang-orang yang berbeda kepercayaan dan kebiasaan. Ajaran mengenai perselisihan adalah penting. Ketika Kristus yang telah bangkit mendapati orang-orang Nefi berbantahan mengenai cara pembaptisan, Dia memberikan petunjuk yang jelas mengenai bagaimana tata cara ini hendaknya dilaksanakan. Kemudian Dia mengajarkan asas besar ini “Dan tidak akan ada perbantahan di antara kamu, seperti yang telah ada hingga kini; tidak juga akan ada perbantahan di antara kamu mengenai pokok-pokok ajaran-Ku, seperti yang telah ada hingga kini. Karena sesungguhnya, sesungguhnya Aku berfirman kepadamu, dia yang memiliki semangat perselisihan bukanlah dari-Ku, tetapi dari iblis, yang adalah bapa perselisihan, dan dia menghasut hati manusia untuk berselisih dengan amarah, satu sama lain. Lihatlah, ini … ajaran-Ku, bahwa hal-hal seperti itu hendaknya diakhiri” 3 Nefi 1128–30; penekanan ditambahkan. Juruselamat tidak membatasi peringatan-Nya mengenai perselisihan kepada mereka yang tidak menaati perintah tentang pembaptisan. Dia melarang perselisihan oleh siapa pun. Bahkan mereka yang menaati perintah semestinya tidak menghasut hati manusia untuk berselisih dengan amarah. “Bapa perselisihan” adalah iblis; Juruselamat adalah Pangeran Damai. Sejalan dengan itu, Alkitab mengajarkan bahwa “orang bijak meredakan amarah” Amsal 298. Para Rasul zaman dahulu mengajarkan bahwa kita hendaknya “mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera Roma 1419 dan “[berbicara tentang] kebenaran di dalam kasih” Efesus 415, “sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah” Yakobus 120. Dalam wahyu modern Tuhan memerintahkan bahwa kabar kesukaan tentang Injil yang dipulihkan hendaknya dimaklumkan “setiap orang kepada sesamanya, dalam kelunakan hati dan dalam kelembutan hati” A&P 3841, “dengan segenap kerendahan hati, … tidak mencaci maki para pencaci maki” A&P 1930. III. Bahkan sewaktu kita mengupayakan untuk menjadi lembut hati dan menghindari perselisihan, kita tidak boleh berkomproni atau melemahkan komitmen kita terhadap kebenaran-kebenaran yang kita pahami. Kita tidak boleh menyerahkan posisi-posisi kita atau nilai-nilai kita. Injil Yesus Kristus dan perjanjian-perjanjian yang telah kita buat tak pelak menempatkan kita sebagai pejuang dalam kontes kekal antara kebenaran dan kesalahan. Tidak ada tanah netral dalam kontes itu. Juruselamat memperlihatkan caranya ketika para lawan-Nya menghadapkan kepada-Nya perempuan yang telah “tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zina” Yohanes 84. Ketika merasa malu dengan kemunafikan mereka sendiri, para penuduh itu menarik diri dan meninggalkan Yesus sendirian dengan perempuan itu. Dia memperlakukan perempuan itu dengan kebaikan hati dengan menolak untuk menghukum dia pada waktu itu. Tetapi Dia juga dengan tegas mengarahkan dia untuk “jangan berbuat dosa lagi” Yohanes 811. Kebaikan hati yang penuh kasih diperlukan, namun pengikut Kristus—sama seperti sang Guru—akan teguh dalam kebenaran. IV. Seperti Juruselamat, para pengikut-Nya terkadang dihadapkan pada perilaku penuh dosa, dan dewasa ini mereka mempertahankan yang benar dan yang salah sebagaimana mereka memahaminya, kadang mereka disebut “fanatik.” Banyak nilai dan praktik duniawi menghadapkan tantangan-tantangan semacam itu kepada Orang Suci Zaman Akhir. Yang umum di antaranya dewasa ini adalah arus kuat yang mengesahkan pernikahan sesama jenis di banyak negara bagian dan di provinsi-provinsi di Amerika Serikat dan Kanada serta banyak negara lain di dunia. Kita juga hidup di antara sebagian orang yang tidak memercayai pernikahan sama sekali. Beberapa tidak percaya mengenai memiliki anak. Sebagian menentang pembatasan apa pun mengenai pornografi atau narkoba yang berbahaya. Contoh lain—familier bagi kebanyakan orang yang percaya—adalah tantangan berupa hidup dengan pasangan atau anggota keluarga yang nonanggota atau bergaul dengan rekan kerja yang tidak percaya. Di tempat-tempat yang didedikasikan, seperti bait suci, rumah peribadatan, dan rumah kita sendiri, kita hendaknya mengajarkan kebenaran dan perintah-perintah secara gamblang dan mendalam sebagaimana kita memahaminya dari rencana keselamatan yang diwahyukan dalam Injil yang dipulihkan. Hak kita untuk melakukannya dilindungi oleh jaminan undang-undang kebebasan berbicara dan beragama, seperti juga oleh privasi yang dihormati bahkan di negara-negara yang tidak memiliki jaminan undang-undang resmi. Di publik, apa yang orang beragama katakan dan lakukan melibatkan pertimbangan lain. Kebebasan menjalankan agama mencakup sebagian besar tindakan di depan umum, tetapi tunduk pada kualifikasi yang diperlukan untuk mengakomodasi kepercayaan dan kebiasaan orang lain. Hukum dapat melarang perilaku yang umumnya diakui sebagai salah atau tidak dapat diterima, seperti eksploitasi seksual, kekerasan, atau perilaku teroris, bahkan ketika dilakukan oleh para ekstremis atas nama agama. Perilaku yang tidak seserius itu, meskipun tidak dapat diterima untuk sebagian orang yang percaya, mungkin hanya perlu ditanggung saja jika disahkan oleh apa yang nabi Kitab Mormon sebut “suara rakyat” Mosia 2926. Mengenai tema ceramah di depan umum, kita semua hendaknya mengikuti ajaran-ajaran Injil untuk mengasihi sesama kita dan menghindari perselisihan. Para pengikut Kristus hendaknya menjadi teladan kesantunan. Kita hendaknya mengasihi semua orang, menjadi pendengar yang baik, dan memperlihatkan kepedulian terhadap kepercayaan tulus mereka. Meskipun kita mungkin tidak sepakat, kita hendaknya tidak bersikap tidak menyenangkan. Posisi dan komunikasi kita mengenai topik-topik yang kontroversial hendaknya tidak menimbulkan perdebatan. Kita hendaknya bijaksana dalam menjelaskan dan mengejar posisi kita dan dalam memberikan pengaruh kita. Dalam melakukannya, kita meminta agar orang lain tidak tersinggung oleh kepercayaan agama kita yang tulus dan pelaksanaan bebas dari agama kita. Kami mengimbau kita semua untuk mempraktikkan Peraturan Emas Juruselamat “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” Matius 712. Ketika posisi kita tidak diterima, kita hendaknya menerima hasil yang tidak berkenan dengan sopan, dan menunjukkan kesantunan terhadap musuh-musuh kita. Dalam peristiwa apa pun, kita hendaknya menjadi orang yang berniat baik terhadap semua, menolak penganiayaan bentuk apa pun, termasuk penganiayaan berdasarkan pada ras, etnis, kepercayaan atau ketidakpercayaan agama, dan perbedaan dalam orientasi seksual. V. Saya telah berbicara tentang asas-asas yang umum. Sekarang saya akan berbicara tentang bagaimana asas-asas itu hendaknya berlaku dalam berbagai keadaan familier di mana ajaran-ajaran Juruselamat hendaknya diikuti dengan lebih setia. Saya mulai dengan apa yang anak-anak kecil kita pelajari dalam kegiatan bermain mereka. Terlalu sering orang non-Mormon di Utah ini telah tersinggung dan dijauhi oleh beberapa anggota kita yang tidak mau memperkenankan anak-anak mereka berteman dengan anak-anak dari kepercayaan lain. Tentunya kita dapat mengajari anak-anak kita nilai-nilai dan standar-standar perilaku tanpa meminta mereka menjauhkan diri atau tidak memperlihatkan respek kepada siapa pun yang berbeda. Banyak guru di gereja dan sekolah merasa sedih mengenai cara beberapa remaja, termasuk remaja OSZA, memperlakukan satu sama lain. Perintah untuk saling mengasihi tentu saja mencakup kasih dan respek lintas agama dan juga lintas ras, budaya, dan ekonomi. Kami menantang semua remaja untuk menghindari perisakan, penghinaan, atau bahasa dan praktik yang dengan sengaja menyakiti orang lain. Semua ini melanggar perintah Juruselamat untuk saling mengasihi. Juruselamat mengajarkan bahwa perselisihan adalah alat dari si iblis. Itu tentunya mengajarkan menentang sebagian cara berbahasa dan praktik politik terkini. Hidup dengan perbedaan kebijakan adalah penting bagi politik, namun perbedaan politik tidak perlu melibatkan serangan pribadi yang meracuni proses pemerintahan dan menghukum partisipan. Kita semua hendaknya menghindari komunikasi penuh kebencian dan mempraktikkan kesantunan untuk perbedaan opini. Tatanan yang paling penting untuk menangkal perselisihan dan mempraktikan respek untuk perbedaan dalam rumah tangga dan dalam hubungan keluarga kita. Perbedaan adalah tak terelakkan—sebagian kecil dan sebagian besar. Mengenai perbedaan besar, misalkan seorang anggota keluarga menjalin hubungan hidup bersama. Itu mendatangkan dua nilai penting dalam konflik—kasih kita bagi anggota keluarga itu dan komitmen kita terhadap perintah. Dengan mengikuti teladan Juruselamat, kita dapat memperlihatkan kebaikan hati penuh kasih dan tetap teguh dalam kebenaran dengan tidak melakukan tindakan yang memfasilitasi atau tampaknya membenarkan yang kita tahu adalah salah. Saya menutup dengan contoh lain dari sebuah hubungan keluarga. Di sebuah konferensi pasak di Midwest sekitar 10 tahun lalu, saya bertemu seorang sister yang memberi tahu saya bahwa suaminya yang nonanggota telah menemaninya ke gereja selama 12 tahun namun tidak pernah bergabung dengan Gereja. Apa yang hendaknya dia lakukan? Dia bertanya. Saya menasihati dia untuk terus melakukan semua yang benar serta untuk bersikap sabar dan baik hati terhadap suaminya. Sekitar satu bulan kemudian dia menulis seperti ini “Saya pikir bahwa ke-12 tahun tersebut menunjukkan kesabaran yang baik, namun saya tidak tahu apakah saya bersikap sangat baik mengenai itu. Jadi, saya berlatih sangat keras selama lebih dari sebulan, dan dia dibaptiskan.” Kebaikan adalah luar biasa, terutama dalam tatanan keluarga. Suratnya berlanjut, “Saya bahkan berusaha untuk menjadi lebih baik hati sekarang karena kami tengah mengupayakan pemeteraian bait suci tahun ini!” Enam tahun kemudian dia menulis kepada saya surat lainnya “Suami saya [baru] dipanggil dan ditetapkan sebagai uskup [lingkungan kami].”2 VI. Dalam begitu banyak hubungan dan keadaan dalam kehidupan, kita harus hidup dengan perbedaan. Di mana penting, pihak kita terhadap perbedaan-perbedaan ini seharusnya tidak diingkari atau ditinggalkan, namun sebagai para pengikut Kristus kita hendaknya hidup dengan damai bersama orang lain yang tidak memiliki nilai yang sama dengan kita atau menerima ajaran-ajaran yang diatasnya itu dilandaskan. Rencana keselamatan Bapa, yang kita ketahui melalui wahyu kenabian, menempatkan kita dalam keadaan fana di mana kita harus menaati perintah-perintah-Nya. Itu mencakup mengasihi sesama kita dari budaya dan kepercayaan yang berbeda sebagaimana Dia telah mengasihi kita. Sebagaimana nabi Kitab Mormon ajarkan, kita harus maju terus, memiliki “kasih bagi Allah dan bagi semua orang” 2 Nefi 3120. Betapa pun sulitnya hidup dalam kekacauan di sekitar kita, perintah Juruselamat kita untuk saling mengasihi sebagaimana Dia mengasihi kita mungkin merupakan tantangan terbesar kita. Saya berdoa semoga kita dapat memahami ini dan berupaya untuk menjalankannya dalam semua hubungan dan kegiatan kita, dalam nama Yesus Kristus, amin.
Selasa, 8 September 2020 Baca 2 Korintus 18-11 18 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. 19 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati. 110 Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi, 111 karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami. Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia c LAI 1974 Hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati. —2 Korintus 19 “Apakah orang-orang masih mendoakanku?” Itu salah satu pertanyaan awal yang diajukan seorang misionaris kepada istrinya setiap kali ia dikunjungi di dalam penjara. Sang misionaris telah difitnah dan dipenjara selama dua tahun karena imannya kepada Tuhan. Hidupnya sering berada dalam bahaya karena kondisi dan kebencian yang dideritanya di penjara, dan umat Tuhan di berbagai penjuru dunia terus mendoakannya dengan sungguh-sungguh. Misionaris itu hanya ingin memastikan bahwa mereka tidak berhenti mendoakannya, karena ia percaya Allah memakai doa-doa mereka dengan cara yang luar biasa. Doa-doa kita untuk orang lain—khususnya mereka yang dianiaya karena iman—adalah anugerah yang sangat berarti. Paulus menyatakan hal ini ketika dalam surat kepada jemaat di Korintus ia menceritakan berbagai kesusahan yang dihadapinya dalam pelayanan mengabarkan Injil. Beban yang dipikulnya “begitu besar dan begitu berat, sehingga [ia] telah putus asa” 2Kor. 18. Namun, ia lalu menceritakan bagaimana Allah telah melepaskannya dan menjelaskan sarana yang dipakai-Nya untuk menolongnya “Kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi, karena kamu juga turut membantu mendoakan kami” penekanan ditambahkan. Allah berkarya melalui doa-doa kita untuk menggenapi perkara besar yang membawa kebaikan bagi hidup anak-anak-Nya. Salah satu cara terbaik mengasihi sesama adalah dengan mendoakan mereka, karena melalui itu kita membuka jalan bagi datangnya pertolongan yang hanya dapat diberikan oleh Allah. Ketika kita berdoa bagi orang lain, kita mengasihi mereka dalam kekuatan-Nya. Tiada yang lebih besar—dan lebih mengasihi—daripada Allah.—James Banks WAWASAN Rasul Paulus jelas memiliki relasi pasang-surut dengan jemaat Korintus. Dalam dua surat kepada mereka yang tercatat di dalam Alkitab, ia banyak mengoreksi berbagai perbuatan mereka sambil menanggapi beragam tuduhan atas dirinya dan serangan terhadap kerasulannya. Namun, meskipun ada konflik-konflik ini, Paulus memulai surat 2 Korintus dengan kata-kata penghiburan dari Allah untuk mereka 13-7. Kemudian, di bagian selanjutnya, ia bahkan menyatakan betapa mereka telah menghibur dirinya sekalipun ada kesulitan dalam hubungan mereka! 713. Paulus juga menceritakan sukacita yang dirasakannya ketika jemaat menghibur Titus, yang hatinya disegarkan oleh mereka. Sukacita Paulus “makin bertambah” saatg mengingat kerinduan, keluhan, dan kepedulian mereka kepadanya Sungguh menguatkan saat melihat bagaimana “Allah sumber segala penghiburan” 13 dapat memakai sarana dan pribadi yang tidak terduga untuk membawa penghiburan-Nya kepada kita.—Bill Crowder Bagaimana kamu mengasihi orang lain dengan doa-doamu? Apa saja yang dapat kamu lakukan agar lebih tekun mendoakan saudara-saudari seiman yang teraniaya karena iman mereka? Allah yang Mahakuasa dan Mahakasih, terima kasih untuk anugerah doa dan karya-karya-Mu melalui doa. Tolonglah aku untuk tekun mendoakan sesamaku hari ini! Bacaan Alkitab Setahun Amsal 3-5; 2 Korintus 1
naskah drama tentang mengasihi sesama