maymContoh naskah teks pidato tentang sopan santun - Dalam contoh pidato singkat tentang sopan santun ini, saya menggunakan kerangka pidato terlebih dahulu untuk mempermudah dalam penyusunannya. Kalian dapat mengembankan sendiri kerangka pidato ini. Kerangka pidato tentang sopan santun Pembukaan : 1. Salam pembuka 2. Do'a 3. Kalimat pembuka 4 Pidatoadalah suatu kegiatan berupa ucapan dengan susunan yang baik untuk menyampaikan gagasan kepada orang banyak. Pidato bertujuan untuk mempengaruhi orang lain agar mengikuti kemauan atau maksud kita dengan suka rela. Metode naskah yaitu dengan cara membaca naskah yang telah disiapkan. Contoh Pidato Tentang Berbakti Kepada Orang Tua PidatoBertema " BERBAKTI KEPADA ORANG TUA "-Islam menyebabkan berbakti kepada kedua orang anyir tanah sebagai sebuah kewajiban yang teramatbesar.Berbakti kepada kedua orangtua mampu diwujudkan dengan cara sen pencegahharapanmengasihi, menyayangi, mendoakan, taat dan patuh, melakukan hal-hal yang membahagiakan hati serta menjauhi hal-hal yang tidak disukai oleh mereka. 4 Cara Berbakti kepada Orang Tua yang Telah Meninggal. Berkaitan dengan berbakti kepada kedua orang tua kita, orang tua kita itu adalah tiket surga yang paling dekat sama kita, yang paling murah, yang paling mudah. Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengatakan: Vay Nhanh Fast Money. 77% found this document useful 13 votes31K views7 pagesDescriptioncontoh pidatoCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?77% found this document useful 13 votes31K views7 pagesNaskah Pidato Berbakti Kepada OrangTuaJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Berikut ini adalah kumpulan materi Ceramah Singkat Tentang Berbakti Kepada Orang Tua Beserta Dalilnya. Ceramah Singkat Tentang Berbakti Kepada Orang Tua1. Takwa Kepada Allah Dengan Berbakti Kepada Orang Tua2. Keistimewaan Berbakti Kepada Orang Tua3. Tetaplah Berbakti kepada Orang Tua4. Cara Berbakti kepada Orang Tua yang Telah MeninggalPenutup Ceramah Singkat Tentang Berbakti Kepada Orang Tua 1. Takwa Kepada Allah Dengan Berbakti Kepada Orang Tua Takwa kepada Allah tentang orang tua kita. Berbicara orang tua, antum perhatikan orang tua atau tidak? Banyak anak-anak yang dia tidak memperhatikan orang tuanya. Apakah dia remaja, dia pemuda, dia sudah punya istri, dia punya anak, dia tetap wajib berbuat baik kepada orang tuanya. Tidak ada alasan yang lain, tetap orang tuanya nomor satu. Meskipun anaknya dia lima atau sepuluh, kita sebagai anak tetap wajib. Mestinya kita berlomba-lomba. Umpamanya ada orang tua kita yang punya anak lima atau sepuluh, jangan kita katakan “Gantian kita berbuat baik,” tidak demikian, mestinya kita berfikir “Saya punya orang tua, saya ingin berbuat baik terus sampai akhir hayat saya.” Meskipun ada saudara kita yang lain, bagaimana kita berlomba apa yang bisa kita lakukan untuk orang tua kita yang terbaik sampai dia menjelang meninggal dunia, apa yang bisa kita lakukan sampai dia wafat. Mestinya begitu. Kadang-kadang tidak demikian. Ketika dia memiliki saudara lima misalnya, dia menganggap bahwa yang lain dulu yang berbuat baik. Bahkan ada yang berfikir “Dulu saya, rumah sakit saya yang bayar, sekarang giliran yang lain.” Kita tidak boleh seperti itu kepada orang tua, tidak boleh hitungan kepada orang tua. Apa yang bisa kita lakukan buat orang tua, kita berbuat baik kepada orang tua. Berlomba-lomba untuk berbuat baik. Sebab banyak anak-anak yang tidak berbuat baik kepada orang tuanya dan mengandalkan saudaranya yang lain. Kita seharusnya berlomba-lomba, kita ingin mencari pahala akhirat atau tidak? Kesempatan kita, orang tua adalah jalan kita menuju surga. Kapan lagi kita berbuat baik? Kalau sudah ngaji, antum harus bertakwa kepada Allah tentang orang tua. Apa yang bisa kita lakukan dari perbuatan baik, lakukan, jangan ditunda! Antum bisa lihat nanti ayatnya dalam surat Al-Isra[17] 23-24 tentang berbuat baik kepada orang tua, tidak boleh berkata “Ah”, tidak boleh berkata “Uff”, tidak boleh menengking, tidak boleh menghardik. Jadi, berlomba-lomba. Antum ingat, untuk berbuat baik kepada orang tua jangan itungan, apa yang bisa kita lakukan, maka lakukan. Meskipun uang kita habis jutaan atau milyaran untuk berbuat baik kepada orang tua kita, tidak ada masalah, Allah akan ganti yang lebih baik. Jangankan kita, antum lihat orang-orang kafir saja yang berbuat baik kepada orang tua, luar biasa dikasih kehidupannya oleh Allah. Ini padahal orang kafir, apalagi orang Islam yang taat kepada Allah dan berbuat baik kepada orang tua. Sebab Allah kaitkan وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا “Allah mewajibkan tidak boleh kalian beribadah melainkan hanya kepada Allah dan berbuat baik kepada orang tua.” QS. Al-Isra[17] 23 Allah juga berfirman وَاعْبُدُوا اللَّـهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا… “Beribadahlah kepada Allah, jangan berbuat syirik, dan berbuat baiklah kepada orang tua…” QS. An-Nisa[4] 36 Jadi, pada orang tua, ini adalah kesempatan. Selama kita masih ada umur, lakukan terus. Kalau bisa kunjungan ke orang tua setiap hari, maka lakukan tiap hari. Jika tidak bisa setiap hari, lakukan tiap pekan. Jika tidak bisa setiap pekan, lakukan tiap bulan kalau jauh di luar kota. Artinya ini harus terus berbuat baik dengan apa yang bisa kita lakukan. Jangan datang ke orang tua menyusahkan mereka. Ada anak yang sudah dari kecil dia dibiayai hidupnya sampai dewasa sampai nikah, setelah itu dia datang ke orang tua menyusahkan. Jangan demikian. Apa yang kita bisa bawa untuk orang tua kita, apa yang menggirangkan dia, menyenangkan dia. Umpamanya kita mampu dan dia minta umroh, maka berangkatkan umroh. Kita ada uang dan dia minta haji, berangkatkan haji. Ini tidak ada masalah dan Allah akan ganti yang lebih baik. Kalau kita infak kepada orang lain pasti Allah akan ganti, apalagi kepada orang tua kita? Video Taqwa Kepada Allah Dengan Berbakti Kepada Orang Tua Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas 2. Keistimewaan Berbakti Kepada Orang Tua Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menganggap bahwa berbakti kepada orang tua itu adalah merupakan jihad. Sebagaimana ada seorang pemuda meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk ikut berjihad. Lalu Rasulullah bertanya أَحَيٌّ وَالِدَاكَ؟ “Apakah kedua orang tuamu itu masih hidup?” Pemuda itu menjawab “Masih wahai Rasulullah.” Lalu kata Rasulullah ارْجِعْ فَفِيهِما فَجَاهِدْ “Pulanglah dan berjihadlah kepada orang tuamu itu.” Bakti kita kepada orang tua dinilai jihad. Subhanallah.. Bahkan bakti kita kepada orang tua sangat besar pahalanya disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena bakti kepada orang tua diberikan balasan oleh Allah di dunia dan akhirat. Sebagaimana durhaka kepada orang tua diberikan balasan di dunia dan akhirat. Kata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam اثْنَانِ يُعَجِّلُهُمَا اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ الْبَغْيُ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ “Ada dua dosa yang Allah percepat sangsinya di dunia dan di akhirat kedzaliman dan durhaka kepada orang tua kita.” HR. Ath-Thabrani Maka setiap kita tentu berfikir bagaimana sikap kita kepada orang tua kita. Kita Alhamdulillah selama ini sudah banyak mengkaji ilmu-ilmu Islam, kita Alhamdulillah sudah mengetahui banyak sekali dalil-dalil tentang bagaimana pentingnya berbakti kepada orang tua. Namun memang, suatu amal itu semakin besar pahalanya semakin berat. Besar pahalanya berbakti kepada orang tua, tapi ternyata godaan setan untuk melaksanakannya berat juga. Apalagi kalau antum -Subhanallah- dicoba dan diuji oleh Allah dengan orang tua yang apa nyebelin, orang tua yang keras, orang tua yang suka sumpah serapah. Ada lagi seorang anak diuji dengan orang tua yang sudah tua dan dia tidak mampu apa-apa, bisanya hanya marah-marah. Demi Allah, ini ujian yang berat buat anda dan buat kita. Diuji kita bagaimana bakti kita kepada orang tua kita. Padahal kewajiban kita sebagai seorang anak berusaha bagaimana caranya berbuat ihsan kepada orang tua kita. Maka mentaati kedua orang tua kita dalam perintah-perintahnya selama itu tidak menyelisihi perintah Allah dan RasulNya. Video Mutiara Hikmah Keistimewaan Berbakti Kepada Orang Tua – Ustadz Badrusalam, Lc. 3. Tetaplah Berbakti kepada Orang Tua Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam surat Luqman ayat 15 وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا… “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik...” QS. Luqman[31] 15 Ayat ini memberikan pelajaran kepada kita sebuah pelajaran yang berarti. Sebagai seorang anak, tetaplah berbakti kepada kedua orang tua, meskipun orang tuamu berbuat buruk kepadamu. Sebagai seorang anak, tetaplah gauli orang tuamu dengan kebaikan, meskipun orang tuamu sangat mendzalimimu. Aku tetap berbakti kepada kedua orang tua meskipun mereka berbuat dzalim. Ceramah Singkat Tetaplah Berbakti kepada Orang Tua – Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. 4. Cara Berbakti kepada Orang Tua yang Telah Meninggal Berkaitan dengan berbakti kepada kedua orang tua kita, orang tua kita itu adalah tiket surga yang paling dekat sama kita, yang paling murah, yang paling mudah. Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ “Orang ini celaka, orang ini celaka, orang ini celaka,” Siapa dia yang celaka? مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ ، أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ “Seorang anak yang mendapati bapak dan ibunya sudah tua renta, satu atau dua duanya, lalu ternyata tidak bisa masuk surga lewat situ.” HR. Muslim Kalau pintu yang di dalam rumah engkau tidak bisa masuk surga, engkau mau cari pintu yang mana? Kita berbuat baik kepada orang tua, paling tidak, ada perasaan membalas budi. Sehingga ketika kita berbuat baik itu, ada dorongan yang lebih besar, daripada berbuat baik kepada orang yang tidak pernah berbuat baik sama kita. Kalau kita tidak bisa berbuat baik sama orang tua kita, Allahu akbar. Bagaimana cara berbakti kepada orang tua kita? Apabila mereka masih hidup, banyak-banyak engkau memberikan hadiah kepada orang tuamu. Kalau punya kelebihan rezeki, kasih orang tuanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ “Orang-orang bertanya apa dan kepada siapa mereka berinfak?” Allah mengatakan قُلْ مَا أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ “Katakan kepada mereka harta yang kalian infakkan yang paling berhak mendapatkan adalah kedua orang tua, baru kerabat kita.’” QS. Al-Baqarah[2] 215 Kadangkala kita baik sama orang lain, tapi sama orang tua tidak baik. Kunjungin orang tua. Kalau antum tinggal satu kampung, kunjungi tiap hari, setiap hari datang ke orang tuamu. Ketika mau kerja datang, ketika pulang kerja datang. Abu Hurairah Radhiyallahu Ta’ala Anhu setiap keluar masuk rumahnya beliau mesti datang ke ibuny, ketika pulang pun datang ke ibunya. Dan kita kalau bisa melakukan melakukan itu, lakukan itu. Kemudian biasanya orang tua yang khawatir sama anaknya, tapi anak tidak khawatir sama orang tuanya. Maka yang sering telepon itu anak atau orang tua? Jawabnya adalah orang tua. Kadang kala kita tidak urusan. Dan para jama’ah, satu ibu bisa merawat sepuluh anak, tapi sepuluh anak belum tentu bisa merawat satu ibu. Ibu kita merawat kita dengan cinta dan kasih sayang, kadangkala kita merawat orang tua kita karena terpaksa. Maka berusahalah antum untuk merawat ibu antum. Kalau dia sakit datang ke ibu. Kemudian yang tinggal di luar kota, datang ke ibunya. Kalau bisa tiap bulan, datang setiap bulan. Jangan takut habis duitnya. Allahu akbar.. Salah satu cara memperbanyak rezeki adalah silaturrahim. Ketika engkau datang dan keluarkan uang satu juta untuk perjalanan, Allah ganti. Tapi kita kadang kala kurang percaya. Maka datang ke orang tua. Tatkala mereka telah meninggal dunia, doakan kedua orang tua kita, sekali-kali antum datang ke kuburannya untuk mendoakan abah dan ibu antum dalam setiap waktu, kemudian kita bisa bersedekah untuk orang tua kita yang meninggal dunia. Umpamanya kita dapat warisan, maka sebagian warisan wakaf masjid buat orang tua kita, itu termasuk amalan yang sampai kepada orang yang meninggal dunia. Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah ditanya oleh seorang sahabat, dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad. Seorang sahbat bercerita “Ya Rasulullah, ibuku ini meninggal dunia belum sempat berwasiat.” Sehingga semua uangnya menjadi warisan. Kalau berwasiat sebagian uangnya berarti jadi wasiat. Kata sahabat tersebut “Apa kira-kira bisa kalau aku bersedekah buat ibuku?” Maka jawab Rasulullah “Bisa, bersedekahlah engkau untuk ibumu.” Kemudian termasuk berbuat baik kepada orang tua yang meninggal dunia adalah kita menjaga hubungan dengan teman-teman dan kerabat baik orang tua kita. Biasanya kalau bapak sudah meninggal, hubungan kita sama paman menjadi jauh, hubungan kita sama bibi jadi jauh, kadangkala dulu umpamanya dia tinggal di Surabaya, bapak dan paman-pamannya masih ada di sana. Ketika bapaknya meninggal, putus hubungan itu. Jika ditanya kenapa tidak pernah ke Surabaya lagi, dijawab bahwa sudah tidak ada siapa-siapa lagi. Allahu akbar, apakah paman dan bibi itu bukan kerabat bapaknya? Itu tetap kita berbuat baik kepada mereka. Karena itu termasuk berbakti kepada bapak dan ibu kita. Abdullah bin Umar bin Khattab, pernah dia satu hari dalam perjalanan ke Mekah. Dia naik unta dan dia punya keledai. Kalau capek naik unta maka dia naik keledai. Dalam perjalanan dia bertemu dengan Badui. Abdullah bin Umar menghadiahkan surban dan keledainya kepada Badui tersebut. Orang-orang bertanya kenapa dia memberi begitu banyak kepada dia? Padahal orang Badui ini diberikan dua dirham saja mereka sudah senang. Apa kata Abdullah bin Umar? Bahwa bapaknya orang ini adalah sohibnya bapakku, dan aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda إِنَّ مِنْ أَبَرِّ الْبِرِّ صِلَةُ الرَّجُلِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ “Termasuk kebaktian yang paling maksimal itu adalah seorang berbuat baik kepada teman-teman yang dikasihi oleh orang tuanya.” Antum jangan putus hubungan dengan teman-teman ibu antum, teman-teman bapak antum, apalagi kerabat mereka. Video Konsultasi Syariah Cara Berbakti kepada Orang Tua yang Telah Meninggal – Ust. Syafiq Riza Basalamah Penutup Ceramah Singkat Tentang Berbakti Kepada Orang Tua Mari turut menyebarkan link Ceramah Singkat Tentang Berbakti Kepada Orang Tua di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum.. Jakarta - Masih dalam momen Hari Ibu 2022, salah satu tema khutbah Jumat yang dapat menjadi pilihan khatib yakni membahas tentang berbakti pada orang tua. Salah satu contoh naskah teks khutbah Jumat singkat dengan tema tersebut dapat dinukil dari naskah terbitan Kementerian Agama Kemenag.Perkara berbakti kepada orang tua sebetulnya sudah banyak dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits. Bahkan, ada salah satu hadits yang menekankan pentingnya menghormati ibu hingga kata tersebut diulang hingga tiga publikasi Kumpulan Naskah Khutbah Jumat Membentuk Generasi Qur'ani terbitan Kemenag, berikut salah satu contoh teks khutbah Jumat singkat yang bisa dibawakan pada pelaksanaan salat Jumat. Pembuka Teks Khutbah Jumat Singkat. Foto Screenshot Publikasi Kumpulan Khutbah KemenagMa'asyiral muslimin rahimakumullah,Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah menganugerahkan nikmat-Nya kepada sekalian manusia. Nikmat yang tak pernah bisa diganti dan tak ternilai harganya di hadapan manusia. Nikmat iman dan kesehatan yang sekarang dirasakan adalah bagian dari nikmat-Nya, dan tak pemah kita bisa mencoba untuk menghitung nikmat tersebut karena sesungguhnya nikmat Allah itu tidak akan pernah dapat terhitung oleh hitungan matematis dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penyelamat umat manusia dari jurang kehinaan dan kenistaan menuju alam penuh berkah dan keselamatan dalam nuansa Islam. Moga hal tersebut juga tercurahkan atas keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa taat dan patuh menjalankan sunnah Rasulullah SAW sampai akhir zaman kelak, khutbah ini, khatib berpesan kepada diri sendiri dan para kaum muslimin sekalian yang hadir untuk tetap senantiasa secara konsisten, komitmen dan kontinuitas dalam keadaan bertakwa kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi bahkan meninggalkan segala yang dilarang oleh kesempatan ini, kita akan sama-sama mempelajari sebagian ilmu agama yang semoga dapat bermanfaat bagi khatib dan para hadirin semuanya. Maka akan khatib sampaikan khutbah tentang akhlak terhadap orang khutbah Jumat yang berbahagia,Akhlak merupakan salah satu indikator tercapainya kesempurnaan iman seseorang, yaitu tingginya nilai akhlak baik dan berbudi pekerti luhur. Sedangkan iman sendiri merupakan sesuatu yang paling tinggi nilainya di sisi merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya karena ia merupakan landasan dari segala-galanya dalam setiap langkah aktivitas hidup dan kehidupan manusia, dapat juga dikatakan seorang muslim yang akhlaknya mulia, orang tersebut tebal imannya. Sebaliknya seseorang yang buruk budi pekertinya, tergolong orang yang tipis yang paling baik adalah orang yang baik budi pekertinya terhadap istri-istrinya dan anak-anaknya juga kepada keluarganya. Hal ini dapat dimengerti karena keluarga yang paling kecil itu terdiri dari suami dan istri. Suami sebagai kepala rumah tangga. Hal ini berlaku juga bagi istri-istri, sama halnya perintah Tuhan terhadap orang-orang lelaki yang beriman, perintah tersebut bukan hanya untuk kaum laki-laki saja melainkan juga kaum wanita. Bagi anak-anak yang belum beristri juga berlaku, yaitu mereka harus berbuat baik kepada orang tua mereka, kakak-kakak, dan adik-adik yang dirahmati Allah,Setiap orang wajib menghormati orang tua mereka terutama ibu. Hal ini memang sangat logis dan banyak sekali hadits nabi yang menerangkan hal ini. Dari segi akan atau secara rasional dapat melihat betapa sulit dan repotnya seorang dalam rangka mempersiapkan dan menunggu kelahiran ibu mengandung satu bulan, dua bulan dan seterusnya. biasanya ia merasa mual-mual, ingin muntah dan sebagainya. Sering kali ia menginginkan sesuatu yang kadang-kadang tidak mudah didapat. Makin hari kandungannya makin besar, dan makin berat, tidak bisa diletakkan walau sejenak. Kemana ia pergi ia harus membawa beban berat dengan susah kandungannya berumur kurang lebih sembilan bulan, biasanya bayi akan lahir, kadang-kadang ia mengalami kesulitan, bahkan kadang-kadang harus dioperasi serta mempertaruhkan anaknya lahir ke dunia ini dengan selamat dengan penuh kasih sayang ibu merawat anaknya. Bila si bayi lapar, disusuinya, bila si bayi buang air besar atau kecil digantikannya pakaian yang kotor atau basah dengan pakaian yang kering dan bersih. Kalau si bayi sakit segera diobatinya. Sering kali ibu yang mempunyai anak kecil bayi tidurnya menjadi berkurang karena sering terbangun untuk merawat dan mengasuh Jumat yang dimuliakan Allah,Setelah bayi sampai usia sekolah, ia disekolahkan dan dibiayai segala keperluannya. Demikianlah kasih sayang ibu kepada anaknya. Pantaslah jika ada pepatah yang mengatakan, "Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan."Artinya, kasih sayang ibu kepada anaknya itu diibaratkan jalan yang tidak ada batas dan tidak ada ujungnya artinya berlanjut terus. Tetapi kasih sayang anak terhadap ibunya itu sangat terbatas. Sering kali setelah orang tuanya meninggal, anak menjadi lupa akan jasa-jasa orang tuanya. Dalam sebuah hadits dinyatakanAda seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, ia bertanya "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak saya kasihi dengan baik?" Rasulullah menjawab Ibumu, kemudian ia bertanya lagi, "Lain siapa Nabi?" Beliau menjawab ibumu. Kemudian laki-laki itu bertanya pula, "Lalu siapa lagi Nabi?" Beliau menjawab pula ibumu. Selanjutnya laki-laki itu bertanya pula? Beliau menjawab pula. Ibumu. Selanjutnya laki-laki itu bertanya pula. Lalu siapa? Nabi menjawab, "Kemudian bapakmu."HR BukhariDalam hadits tersebut di atas digambarkan bagaimana seseorang berbakti kepada ibunya. Sampai di tekankan tiga kali baru disebutkan ayahnya. Hal ini menunjukkan betapa seseorang harus berbakti kepada ibunya kemudian kepada ayahnya. Namun demikian perlu dipahami juga bahwa berbuat baik dan berbakti kepada bapak juga harus tetap sekali ayat Al-Qur'an yang memerintahkan agar seseorang berbakti kepada orang tuanya, antara lain surah Luqman ayat Jumat yang berbahagia,Demikian besarnya peranan orang tua atas anaknya yang dikaruniakan oleh Allah SWT kepada seseorang. Sehubungan dengan peranan orang tua terhadap anaknya. Peranan terbesar dari orang tua terhadap anaknya adalah karena orang tua itu menjadi sebab adanya anak. Meskipun dengan adanya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi iptek seorang bayi dapat lahir melalui inseminasi buatan atau dengan bayi tabung, tanpa orang tua laki-laki dan perempuan, ayah atau ibu, adalah yang memiliki bein sehingga terjadi kelahiran seorang karena itu. anak harus berterima kasih kepada kedua ibu bapaknya yang menjadi perantara, penyebab adanya anak, sesudah berterima kasih kepada Allah yang menciptakan segala sesuatu, termasuk menjadikan orang tua diharapkan kita selalu berbuat baik dan berbakti, seperti disebutkan dalam Al-Qur'an surah AI lsra ayat Jamaah Jumat yang berbahagia,Dari ayat ini jelas terlihat bagaimana adab seorang anak terhadap orang tuanya. Yang jelas seorang anak harus merendahkan dirinya, berkata yang baik, menyayangi, dan mendoakan terhadap kedua orang tuanya. Dan dari ayat ini juga terlihat bahwa "Allah memerintahkan untuk menyembah-Nya, kemudian berbuat baik kepada Ibu Bapak." Dari tata urutan itu tempat Ibu Bapak, diturunkan setelah menyembah itu sebabnya maka kita dianjurkan untuk senantiasa mendoakan orang tua, seperti diungkapkan dalam firman Allah surah Nuh ayat ulama menyimpulkan bahwa ada sepuluh halyang menjadi hak lbu Bapak, yaitu1. Bila ia menghajati makanan, hendaklah kita berikan2. Bila ia menghajati pakaian, hendaklah kita berikan3. Bila ia menghajati kepada pengkhidmatan, hendaklah kita laksanakan4. Bila ia menyuruh, hendaklah kita taati, kecuali menyuruh berbuat jahat atau durhaka5. Bila ia memanggil, hendaklah kita sahut dan datang6. Melembutkan suara bila berbicara dengannya7. Memanggil dengan panggilan yang menyenangkan8. Meridhoi untuk keduanya apa yang kita ridho buat diri kita9. Berjalan/lewat di belakang10. Memohon ampun untuk keduanya, bila kita mohon ampun buat diri kita sendiriSepuluh hal tersebut merupakan hak orang tua dan sebaliknya bila hak tersebut tidak terpenuhi atau dilaksanakan oleh si anak, maka si anak tersebut Jumat yang dirahmati Allah,Kemudian barangkali timbul pertanyaan, bagaimana caranya kita berbakti bila orang tua kita telah meninggal? Di antara cara berbuat baik bagi orangtua yang telah tiada adalah dengan cara menyambung silaturahim dengan teman, saudara atau orang-orang temannya orang tua kita termasuk menghubungi rahim atau silaturahmi. Tentang silaturahmi ini terdapat beberapa ayat atau hadits yang menyuruh kita menyambungkannya. Misalnya surah Ar Ra'd ayat Jumat yang berbahagia,Demikian ditekankannya menghubungi silaturahmi itu, terlihat dari hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari yang berbunyi, "Barangsiapa suka diluaskan rezekinya dan dipanjangkan sebutan baiknya, maka hendaklah ia menghubungi kerabatnya rahimnya."Hadirin jemaah Jumat yang dirahmati Allah,Demikianlah khutbah singkat yang dapat khatib sampaikan, semoga ada manfaatnya bagi khatib khususnya dan bagi kita sesama selaku kaum muslimin. Dan semoga Allah memberikan kekuatan iman dan kesabaran dalam menjalankan ridho kehidupan ini sehingga kita benar-benar dapat menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Teks Khutbah Jumat Singkat. Foto Screenshot Publikasi Kumpulan Khutbah KemenagDemikianlah contoh teks khutbah Jumat singkat tentang berbakti kepada orang tua. Semoga bermanfaat dan dapat diaplikasikan. Simak Video "Mengikuti Wisata Kebun Kurma di Madinah" [GambasVideo 20detik] rah/lus - Manusia dilahirkan melalui perut seorang ibu yang sudah mengandung selama beberapa bulan. Peran seorang ayah juga ditunjukkan dalam hal menafkahi ketika anak sudah dilahirkan ke muka bumi. Keduanya telah merawat kita sejak masih di dalam kandungan hingga menjalani kehidupan seperti saat ini. Melihat peran serta kedua orang tua tersebut, anak wajib untuk berbuat bakti terhadap mereka. Sejumlah cara bisa dilakukan, baik untuk bapak ibu yang masih ada atau bagi yang sudah meninggal. Dalam edisi contoh kutbah Jumat ini, bakal dibahas dengan tema mengenai keutamaan dari sikap berbakti. Berikut adalah contoh naskah khotbah Jumat dengan tema "Beberapa Keutamaan Berbakti kepada Kedua Orang Tua" seperti dikutip dari laman NU Online dan beberapa sumber lainnya. Khotbah Pertama الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ الإسراء ٢٣-٢٤ Hadirin sidang jumat yang berbahagia, Pada khotbah pertama, khatib berpesan kepada kita untuk tetap meningkatkan rasa ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT sebagai Maha Pencipta atas segalanya. Selain itu, juga disertai dengan menjalankan setiap kewajiban yang diperintahkan dan meninggalkan seluruh larangan-Nya. Sebagai insan ciptaan-Nya, kita senantiasa wajib untuk tetap menghormati terhadap sesama mahkluk, terutama dengan manusia. Baik itu kepada orang tua, saudara, teman, para guru, maupun orang-orang yang yang berada dekat dengan kehidupan kita. Terkait mengenai hubungan dengan orang tua, sepatutnya manusia untuk selalu berbakti kepada mereka. Bapak dan ibu yang selalu menjaga dan merawat hingga anaknya tumbuh menjadi seperti sekarang pun wajib dihargai dengan wujud rasa hormat. Salah satu riwayat hadis Ibnu Majah No. 3653 menuturkan bahwa dari Abu Ad Darda dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Orang tua ibarat penengah pintu-pintu surga, oleh karena itu jika kamu mau hilangkanlah ia atau jagalah ia baik-baik." Maka, berbakti kepada kedua orang tua juga termasuk tuntunan dalam ajara agama sebagaimana disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW melalui salah satu hadisnya. Melalui versi lain, Rasulullah SAW juga pernah menyebutkan jika rida Allah berada pada rida kedua orang tua dan murka Allah berada pada murka kedua orang tua HR al-Hakim, ath Thabarani dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman. Berdasarkan rangkaian hadis tersebut, sangat jelas diterangkan bahwa berbakti dan berbuat baik kepada orang tua memang merupakan perbuatan yang perlu untuk dilakukan setiap manusia. Hadirin jemaah salat jumat rahimakumullah, Dalam hal berbakti, salah satu kisah menerangkan perihal kedudukan diantara bapak dan ibu. Salah satu sahabat bertanya,"Wahai Rasulullah, siapakah orang yang hendaknya aku dahulukan untuk berbakti kepadanya?". Dijawab oleh Nabi,"Ibumu,". Kemudian sang sahabat kembali mengajukan pertanyanya lagi, "Kemudian siapa?". Lalu dijawab, "Ibumu,". "Kemudian siapa?" tanya sahabat berulang. Dijawablah oleh Rasul, "Ibumu,". Sahabat bertanya lagi,"Kemudian siapa?" Dan Nabi menjawab,"Ayahmu, kemudian kerabat terdekat, lalu yang terdekat setelahnya," HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan ia menilainya hasan. Melihat hadis diatas, posisi ibu di dalam keluarga juga sangat penting untuk selalu dihormati dan dihargai. Tanpa meremehkan kedudukan seorang ayah, ibu yang telah mengandung dan melahirkan sudah menjalankan tugas dengan merawat anak penuh kasih sayang serta kesabaran. Jamaah salat Jumat yang berbahagia, Sejumlah keutamaan dalam berbakti kepada kedua orang tua bakal diperoleh jika kita mau untuk melakukan. Di antaranya ialah merupakan pintu untuk masuk surga. Allah SWT senantiasa akan membukakan pintu bagi anak yang berbakti. Selain itu, berbakti kepada orang tua ini juga bisa meleburkan dosa-dosa yang pernah diperbuat oleh anak hingga Allah memberikan pengampunan. Dalam pelaksanaannya, tata cara berbakti dapat dilakukan dengan berbagai jalan. Ketika kedua orang tua masih dalam kondisi hidup, seonak anak wajib mentaatinya selama bukan perbuatan yang maksiat. Bersikap rendah hati dan berbicara lemah lembut juga merupakan salah satu jalan lain. Ketika akan melakukan sejumlah perbuatan yang dianggap penting, meminta izin atau restu kepada orang tua perlu untuk dilakukan. Juga membantu dalam hal harta serta meminta ampunan untuknya kepada Allah SWT. Sementara kala orang tua sudah dalam keadaan wafat, dapat dilakukann melalui cara berdoa atas segala dosanya agar diampuni. Selain itu adalah memenuhi janji orang tua yang belum terlaksana, seperti wasiat atau hutang piutang. Cara lain dengan jalan menghormati teman atau kerabat semasa hidup mereka. Hadirin yang dirahmati Allah, Demikian untuk Khutbah Jum’at pada hari ini. Semoga kita selalu mendapatkan perlindungan dan pertolongan dari Allah SWT dan terhadap yang telah disampaikan tersebut dapat membawa manfaat serta menjadi ladang untuk melakukan ibadah. Khotbah Kedua Pada khotbah kedua ini, khatib senantiasa kembali selalu mengingatkan kepada diri sendiri dan untuk jamaah yang hadir agar selalu menjaga rasa keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Berbakti kepada kedua orang tua juga merupakan salah satu cara agar selalu mendapatkan perlindungan dan pertolongan dari Sang Maha Pencipta dalam menjalani kehidupan di dunia yang bersifat sementara ini. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Demikian isi khotbah Jumat untuk hari ini. Semoga membawa berkah kepada kita dalam berbuat baik kepada semasa demi mendapatkan rida dari Allah juga Naskah Khutbah Jumat Hijrah Menuju Kebaikan di Jalan Allah Naskah Khutbah Jumat Bagaimana Menyikapi Penundaan Haji 2021 - Sosial Budaya Kontributor Beni JoPenulis Beni JoEditor Yulaika Ramadhani Hai, Sahabat Guru Penyemangat, bagaimana keadaan kalian di hari ini?Semoga sehat-sehat selalu, ya. Begitu pula dengan kedua orang tua kita yang saat ini sedang bekerja atau sedang santai di rumah. Bantu mereka, taati mereka, serta senangi berbakti kepada kedua orang tua itu penting? Karena ridho Ayah dan Ibu adalah jalan termudah bagi kita untuk meraih surganya Allah itu berada di bawah telapak kaki Ibu, kan? Hal tersebut mengandung makna bahwa kita wajib berbakti kepada Ibu, juga kepada kesempatan yang berbahagia ini, bakal menghadirkan contoh naskah pidato tentang Contoh teks pidato tema berbakti kepada kedua orang tua disajikan secara singkat, disertai dengan pantun, serta bisa diunduh dalam format itu, simak terlebih dahulu ya pidatonyaPidato Berbakti Kepada Orang Tua Beserta Pantun “Sayangi Ayah dan Ibu dengan Sepenuh Hati”Jalan-jalan ke pasar pagiEh ternyata tertimpa durian runtuhHai temanku apa kabar hari iniAssalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh!Alhamdulillahirobbil’alamin. Assalatu wassalamu ala asyrofil anbiya iwal mursalin. Wa ala alihi wasohbihi aj’ alla ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma sholi wa salim wa barik ala Muhammad, wa ala ali sayyidina saya hormati, Bapak/Ibu Kepala Sekolah beserta wakilnyaYang saya hormati, Bapak/Ibu dewan guru beserta staf tata usahaSerta teman-teman sekalian yang saya puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang senantiasa memberikan kita berjuta nikmat, terutama nikmat sehat dan nikmat sempat sehingga kita bisa hadir di panggung/tempat yang mulia belantunkan salam tiada bosan kita sampaikan kepada Nabi terbaik yang digelari Al-Amin, Muhammad SAW. Semoga kita bisa menjadi penerus dakwahnya hingga Hari Kiamat Ibu, serta teman-teman yang berbahagiaBerdirinya saya di sini ialah untuk menyampaikan secarik pidato singkat tentang ajakan berbakti kepada orang saya; sudah seberapa sayang kita kepada Ayah dan Ibu di rumah? Apakah masih setengah hati, atau malah sedang berusaha menuju sepenuh hati?Jika sudah sepenuh hati, maka kita ucapkan “Alhamdulillah” ya. Orang tua yang telah membesarkan kita, merawat kita, mengajarkan kita adab dan perilaku, bahkan tiada terlupa senantiasa memberikan kita uang sejenak kita bayangkan apa saja kegiatan Ayah di rumah. Hari ini, mungkin beliau sedang berkeringat di ladang mencari nafkah, sedang kepusingan mengurus dokumen rapat, atau bahkan sedang kepanasan berjualan di bawah terik matahari yang bertabur duka rasanya jika kita membayangkan hal selesai. Sekarang, cobalah kita kembali membayangkan Ibu, Bunda, alias Mama di rumah. Apa saja pekerjaannya sekarang?Ibu sudah menyediakan sarapan sebelum matahari bangun, mencuci piring, membersihkan rumah, melipat pakaian, bahkan ikut berjuang bersama Ayah demi mencukupi kebutuhan kita untuk bayangkan lebih dalam lagi, lalu kita rasakan bagaimana lelahnya seorang Bunda mengandung. Sembilan bulan sepuluh hari bahkan lebih, lalu melahirkan kita dengan penuh peluh dan melelahkan, bahkan Ibu bertaruh nyawa demi mempersilakan kita menatap dunia. Sedangkan kita? Di saat itu belum ada gigi, dan kita hanya bisa menangis. Tidak hanya siang hari, bahkan juga tengah yang berbahagia;Ketika kita bayangkan, ternyata begitu besar perjuangan kedua orang tua demi membesarkan kita. Sayangnya mereka kepada kita tidak akan pernah runtuh hingga akhir zaman, dan ketulusan yang mereka taburkan tiada pernah bisa apakah tugas kita?Boleh Baca Teks Ceramah Sedih Tentang Ibu yang Mulai Menua DownloadApakah kita boleh terus mengeluh meminta uang jajan yang dirasa kurang, menuntut dibelikan tas baru, memaksa kedua untuk membeli kuota internet demi bisa nonton kartun di YouTube?Tugas kita sejatinya ialah berbakti kepada orang tua. Patuh, hormat, dan taat kepada Ayah dan Ibu, kepada Papa dan Al-Quran surah al-Isra ayat 23 tertuang dalil “fala takul lahuma uffin” yang artinya jangan sekali-kali kita berkata “ahh” atau “uuh” kepada kalimat larangan, kan? Secara tidak langsung, perilaku mengeluh dan membantah perkataan kedua orang tua hanya akan mengantarkan kita kepada lumbung kita tahu bahwa ridho Allah bergantung kepada ridho kedua orang tua. Maka dari itulah kita perlu menyayangi mereka sebagaimana mereka menyayangi kita sewaktu yang terbaik untuk menyenangkan kedua orang tua, terutama selama keduanya masih hidup dan selama kita masih sempat. Dan terakhir, jangan lupa lantunkan doa terbaik agar kita bisa bersama-sama dengan mereka di surga nanti. Ibu, serta teman-teman yang pidato yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat bagi diri dan semua. Saya tutup dengan pantunShalat berjamaah perhatikan lurusnya SafJika tidak maka pahalamu bakal runtuhDemikianlah pidato saya dan banyak maafSaya Akhiri Wassalamu’alaykum Warahmatullah WabarakatuhContoh Teks Pidato Berbakti Kepada Orang Tua untuk Anak SDBismillahirrohmanirrohimAssalamua’alaykum Warahmatullah WabarakatuhAlhamdulillah. Alhamdulillahi hamdan katsiran minaz zhonni. Asyahu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma sholli wa sallim wa barik ala Muhammad. Wa ala alihi wasohbihi rosulillahi aj’ hadirin yang senantiasa dirahmati oleh Allah SWTDi awal jumpa, mari senantiasa kita bersyukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kita berjuta-juta kenikmatan yang tiada mampu kita hitung berapa detail jumlahnya. Napas kita, sehatnya kita, penglihatan kita, pendengaran, hingga senyum semuanya adalah Allah cabut senyum kita, misalnya dengan musibah sakit gigi. Sudah tentu kita akan sangat menderita. Maka dari itulah, sempatkan syukur di kala lapang maupun berbingkaikan salam mari kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi yang mengenalkan kita dengan Islam sebagai agama penyempurna dan satu-satu agama yang diterima oleh Allah yang mulia; Saat ini, izinkan saya bertanya; Bagaimanakah kabar kedua orang tua kita hari ini?Semoga Ayah dan Ibu, Papa dan Mama keduanya senantiasa sehat selalu tentang kedua orang tua, hal utama yang perlu dan wajib untuk senantiasa kita gaungkan adalah sikap berbakti kepada Quran Surah Luqman ayat 14, Allah perintahkan kepada kita untuk berbuat baik kepada dua orang ibu-bapak; karena ibu telah mengandung dalam keadaan yang lemah nan bertambah-tambah, dan serta menyusui kita dalam dua itu, dalam hadis juga dikatakan bahwa “ridollohi wa ridho walidain” yang artinya; ridha Allah bergantung kepada ridha kedua orang sungguh besar kedudukan berbakti kepada kedua orang tua di mata Allah. Kalau Allah sudah ridha, maka apa pun yang kita kehendaki bakal terlaksana. Dan kita hanya perlu mencari ridha kedua orang kalau kita durhaka kepada kedua orang tua, maka sungguh diri ini akan semakin jauh dari yang dirahmati oleh Allah SWT;Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meninggikan bakti kepada kedua orang tua. Pertama, kita wajib hormat dan patuh terhadap perintah bagaimana bila yang diperintahkan itu adalah keburukan? Maka bantahlah dengan cara yang baik dan jangan sekali-kali membentak senantiasa membantu kedua orang tua. Ya, membantu dengan ikhlas seraya berharap ridha dari kita wajib mendoakan kedua orang tua di kala sempat maupun sempit. Kita doakan agar dosa-dosa kedua orang tua diampuni oleh Allah, dilapangkan hati keduanya untuk menerima hidayah dari Allah, serta dipermudah jalannya menuju jikalau orang tua telah meninggal, maka kewajiban kita sebagai anak ialah melanjutkan cita-cita keduanya, tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga, serta terus mendoakan yang terbaik untuk Ayah dan Bunda. Karena? Doa anak sholeh itu sampai ke langit. Hadirin yang rahimakumullahPerlakukanlah kedua orang tua kita dengan baik terutama ketika mereka masih hidup di dunia ini. Semoga kita bisa bersama-sama dengan keduanya di surga ya Rabbal pidato tentang cara berbakti kepada kedua orang tua yang bisa saya sampaikan. Banyak maaf, dan saya akhiri;Wabillahi taufik wal hidayah; Wassalamu’alaykum Warahmatullah WabarakatuhDownload Naskah Pidato Berbakti Kepada Orang Tua PDFSajian di atas adalah dua contoh naskah pidato berbakti kepada orangtua. Selain menyajikan teks pidato, Guru Penyemangat juga sudah menyiapkan dokumennya dalam bentuk file pidato berikut bisa digunakan oleh anak-anak SD untuk bekal belajar berpidato. Silakan sesuaikan teks pidatonya sesuai dengan kebutuhan masing-masing PDF pidato berbakti kepada kedua orang tua bisa diunduh secara gratis melalui link berikut ya, untuk mengeditnya, terlebih dahulu kamu harus mengunduh dokumen PDF serta menyimpannya di Handphone maupun di bermanfaat, ya. Jika Sahabat Guru Penyemangat membutuhkan contoh pidato lainnya dengan beragam tema silakan simak di Kumpulan Contoh Pidato dengan Beragam Tema Lengkap dan Singkat

naskah drama tentang berbakti kepada orang tua untuk 6 orang