NaskahDrama Musikal "Siti Nurbaya". Narator : Para pengamat yang budiman kami dari kelompok 1 yang beranggotakan 8 orang akan membawakan drama yang berjudul Siti Nurbaya dengan para pelaku : - Suci : Siti Nurbaya. - Ridwan : Syamsul Bahri. - Reyhan : Datuk Maringgih. - Afdhie : Baginda Sulaiman. - Prada : Sutan Mahmud. NaskahDrama Siti Nurbaya dalam Bahasa Minang. KIRO-KIRO JAM SATU PATANG HARI, TAMPAKLAH 2 URANG ANAK MUDO BAJALAN PULANG SAKOLAH. NAN LAKI-LAKI BANAMO SAMSUL BAHRI, ANAK MANDEH ZULAIKA BANGSAWAN DIPADANG. BUNDO KANDUANG NAN SANGAIK DISAGANI JO DIHORMATI PANDUDUAK SAKITAR. NAN PADUSI BANAMO SITI NURBAYA, ANAK MANDEH AMINAH, SAUDAGAR KAYO. NaskahDrama Teater QM Skincare. 6,163 likes. Personal blog REPUBLIKACO.ID, JAKARTA -- Kisah dramatik Siti Nurbaya selalu jadi cacatan tersendiri bagi cerita perjodohan dari masa ke masa. Kisah ini yang kemudian menarik Denny Malik, mementaskannya dalam drama musikal 'Siti Nurbaya (Kasih Tak Sampai)'. Melalui Kharisma Production, karya Denny Malik ini akan dipentaskan di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), 29-30 Maret mendatang. NASKAHDRAMA SITI NURBAYA. Sinopsis Siti Nurbaya dan Syamsul Bahri adalah sepasang kekasih yang merajut kisah kasih di bangku SMA. Ketika sudah lulus, Syamsul memutuskan untuk merantau ke Jakarta agar mempunyai masa depan yang lebih baik karena ingin menikah dengan Siti. Siti sangatlah sedih, namun ia merelakan kepergian kekasihnya itu. Malangnya nasib Siti, sudah ditinggal Syamsul usaha Dα»‹ch Vα»₯ Hα»— Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Legenda cerita rakyat yang mengisahkan tentang jalinan kasih yang tak sampai antara sepasang insan yang berujung pada kawin paksa. Sang pria bernama Syamsul Bahri, selain berwajah tampan juga berasal dari keturunan orang terpandang. Bapaknya adalah seorang Penghulu yang terpandang, yakni Sutan Mahmud. Si gadis bernama Siti Nurbaya, berparas jelita, berambut panjang dan ditutupi jilbab sehingga menambah keanggunannya serta santun budinya anak dari Siti Sulaiman. Jalinan cinta Siti dan Syamsul sangat direstui oleh kedua orang tuanya yang masih punya hubungan kekerabatan. Sutan Mahmud, ayah Syamsul Bahri adalah Mamak Siti Nurbaya. Suatu hari, di sore yang tenang dan menyejukkan, dua sejoli ini sedang menikmati indahnya hari berdua. Mereka berjalan bersama di taman di tengah desa. Syamsul Siti, aku punya sesuatu untukmu. Siti Nurbaya apa itu uda ? aku jadi penasaran. Syamsul menyodorkan bunga Siti Nurbaya uda romantis sekali . Syamsul Bahri aku sangat mencintaimu, Siti Siti Nurbaya aku juga sangat mencintaimu, uda. Syamsul bahri Oh ya. Dinda, ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Siti nurbaya Apa itu uda ? Sepertinya serius sekali. Syamsul bahri Lusa, setelah hari kelulusan, aku akan pergi ke Tanah Jawa untuk meraih cita-citaku menjadi seorang dokter. Maaf aku baru memberi tahumu sekarang. Siti nurbaya terkejut haruskah engkau ke Jawa ? Tidak adakah sekolah di tanah minang ini yang menarik perhatianmu ? Syamsul bahri maafkan aku Siti. Tapi, ini juga demi kita... Siti nurbaya demi kita? Mungkin hanya demi engkau semata. Syamsul bahri siti, dengarkan aku. Aku berjanji akan segera menikahimu setelah sekolahku selesai. Aku berjanji Siti nurbaya terdiam sejenak baiklah uda. Uda boleh pergi. Tetapi dengan 1 syarat. Syamsul bahri apa syaratnya adinda ? Siti nurbaya kamu harus selalu mengirimkanku surat. Agar aku tau bagaimana keadaanmu disana Syamsul bahri baiklah aku berjanji. Dua hari kemudian, tibalah saat Syamsul Bahri merantau ke Jakarta. Siti Nurbaya pun ikut mengantarkan kepergiannya. Siti nurbaya apakah semuanya sudah siap? Syamsul bahri ada satu yang kurang. Dan aku tak bisa pergi tanpa itu. Siti nurbaya apa itu? Syamsul bahri izinmu dengan hati yang ikhlas. Aku tak ingin pergi sementara kau masih berat melepasku. Siti nurbaya bukankah kemarin sudah ku izinkan ? Syamsul bahri aku ingin mendengarnya sekali lagi Siti nurbaya aku mengizinkanmu uda. Jaga dirimu baik-baik disana. Jangan mudah tergoda sama wanita di jakarta sana. Karena, katanya wanita disana bajunya banyak yang terbuka, nanti uda malah genit-genit sama mereka trus aku ditinggalin. Syamsul bahri tertawa kecil, tidak mungkin dinda, nanti aku akan memajang fotomu yang sangat besar di dinding kamarku. Siti nurbaya sungguh? Awas ya kalau uda berbohong. Syamsul bahri iya aku berjanji. Sudah jangan cemberut lagi. Aku tak suka Melihatmu cemberut. Siti terlihat lebih manis kalau tersenyum. Siti nurbaya tersenyum malu Syamsul bahri nah gitu dong. Kapal yang akan dinaiki syamsul bahri akhirnya tiba di teluk bayur. Syamsul bahri kapal aku sudah tiba. Hey, jangan kembali bersedih. Siti nurbaya aku takut uda tidak kembali. Syamsul bahri pernahkah aku mengingkari janjiku ? Ayo berikan lagi senyuman terakhir. Nah bagus. Siti nurbaya uda selalu pandai dalam menggoda. Syamsul bahri aku pergi dahulu. Jaga dirimu. Aku akan pulang. Siti nurbaya hati-hati. Setelah kepergian syamsul bahri, siti nurbaya melalui hari-harinya dengan membantu ibunya berniaga. Usaha ibunya makin hari makin sukses. Kesuksesan ibunya ini membuat seorang saudagar kaya raya tetapi kikir bernama Datuk Maringgih menjadi iri. Dia pun membuat suatu rencana untuk menghancurkan bisnis ibu Siti Nurbaya. Datuk maringgih aku sesungguhnya tidak senang melihat perniagaan Siti Sulaiman, makin hari makin bertambah maju sehingga ia berani bersaing dengan aku. Oleh sebab itu,aku ingin menghancurkan bisnisnya. Pengawal kalau begitu, apa rencana Tuan ? Datuk maringgih pergilah kau ke tokonya esok dini hari. Bakar hangus toko itu, dan jangan kau biarkan apapun tersisa. Aku ingin ia jatuh miskin. Ia harus takluk padaku. tertawa jahat Pengawal baiklah, Tuan. Akan segera saya laksanakan. seraya pergi dari Hadapan Datuk Maringgih Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, di saat semua orang masih tertidur pulas, Pengawal itu pun membakar toko milik Siti Sulaiman. Seluruh kekayaan Siti Sulaiman turut lenyap bersamaan dengan lenyapnya toko miliknya itu. Ia pun jatuh miskin. Lalu, Siti Sulaiman yang sama sekali tak berprasangka mengenai siapa yang telah tega membakar tokonya-berniat meminjam dana kepada Datuk Maringgi untuk membangun bisnis kembali. Jadi, Datuk Maringgih sangat puas Siti Sulaiman telah jatuh ke dalam lubang yang ia buat. Tiga bulan kemudian, Datuk Maringgi datang ke rumah Siti Sulaiman untuk menagih hutangnya yang telah jatuh tempo. Siti sulaiman yang jatuh miskin, bisnisnya kini hancur ditambah hutang yang tak terlunasi. Bunga yang diajukan Datuk Maringgih sangat tinggi dan beliau tak sanggup. Datuk Maringgi wahai sulaiman, lunasi utangmu sekarang juga ! Baginda sulaiman Datuk, silakan duduk.. Datuk maringgi tidak usah bersikap manis, mana hutangmu? Ayo bayar. Siti Sulaiman tapi datuk... aku belum mempunyai uang saat ini. Datuk maringgi aku tidak perduli, yang aku tau hari ini aku ingin uangku. Baginda Sulaiman hanya ini yang aku punya, datuk sambil menyerahkan uang Datuk Maringgih Apa-apaan ini ? Bahkan jumlahnya tak bisa melunasi bunganya Pengawal, sita rumah ini. Baginda Sulaiman Kumohon jangan, hanya itu yang kami punya. Itu kenangan yang tersisa dari suami saya. Siti Nurbaya ibu, ada apa ini ? Datuk Maringgi wahhh... siapakah namamu wahai gadis manis ? Siti Nurbaya namaku Siti Nurbaya Datuk Maringgi ; nama yang cantik.. secantik orangnya. Hmm, kau tak bilang ya Kalau kau punya anak secantik dia. Hutangmu akan kuanggap lunas asalkan.... Baginda sulaiman asal apa datuk..... Datuk asal anakmu, Siti Nurbaya, menjadi istriku... Baginda Sulaiman Jangan harap, kau lelaki hidung belang ! Aku takkan menjual anakku. Datuk Maringgih menampar pipi Sulaiman Beraninya kau bicara begitu padaku Baginda Sulaiman terjatuh Siti Nurbaya Oh , Ayah ! Teganya kau ! Datuk Maringgih Jangan marah-marah, manismembelai kepala Siti Nurbaya Baginda Sulaiman Jangan kau sentuh putriku ! memukul tangan Maringgih Datuk Maringgih Hahaha, jadi kau lebih suka bila rumah ini disita? Siti Nurbaya harus menikah denganku. Siti Nurbaya Kejamnya kau! Baginda Sulaiman Aku tidak sudi anakku menikah denganmu Datuk Maringgi pilihan ada di tanganmu, rumah ini disita atau Siti Nurbaya menjadi istriku. Siti Sulaiman kau benar-benar manusia tidak punya hati. Siti Nurbaya Tapi kita tak punya pilihan lain, Ibu. Aku tak mau rumah ini disita, banyak kenangan tentang ayah disini. menoleh pada Maringgih. Baiklah, aku setuju menikah denganmu . Dengan terpaksa Siti Nurbaya mengabulkan keinginan Datuk Maringgih untuk mempersuntingnya. Bahkan Baginda Sulaiman jatuh sakit, karena keputusan yang berat itu. Padahal, Siti Nurbaya sangat mencintai Syamsul Bahri… Akhirnya Siti mengirim surat kepada Syamsul untuk memberitahukan keputusannya itu. Tibalah saat liburan sekolah, Syamsul akhirnya bisa berkunjung ke Padang dan menemui Siti. Syamsul apakah benar Siti telah dipersunting orang lain ? Siti terdiam sejenak. Aku menyayangimu. Sungguh aku tidak bermaksud melakukan ini semua. Aku terpaksa, kalau tidak rumah satu-satunya yang aku miliki akan disita. Syamsul dasar manusia biadab! Aku berjanji Siti, kita akan menemukan Jalan keluarnya. Siti terima kasih, uda. Bagaimana sekolahmu di Jakarta ? Syamsul aku merindukanmu. Sungguh. Disana sangat membosankan tanpa siti. Siti sungguh? Aku pun begitu. Mereka tampak sangat bahagia bersama. Melepas rindu setelah sekian lama tidak bertemu. Namun kebahagiaan mereka tak berselang lama, Datuk Maringgih memergoki mereka berdua. Ia sangat murka melihat mereka berdua sangat akrab. Datuk Siti! Sini kau kemari. Kurang ajar kau! Tidak tahu diuntung. Kamu itu istriku. Tidak sepantasnya kamu berduaan dengan lelaki lain. mendorong siti nurbaya Syamsul jangan sakiti dia! memukul Datuk Maringgi Datuk teganya kau berkelahi Siti uda berhenti uda. Tolong....... Siti nurbaya terus berteriak meminta pertolongan, tapi suasana desa sangat sepi sore itu dan tak ada yang datang. Lalu, Siti Sulaiman yang sedang sakit menghampirinya. Tetapi malang, Siti Sulaiman terjatuh karena tak kuat berlari menghampiri anaknya. Ajal akhirnya menjemput nyawa Siti Sulaiman. Siti Nurbaya ibuuuuuuuuu, maafkan siti ibu. Jangan pergi Ibu. Siti tidak punya siapa-siapa lagi disini. Jatuh lalu tertimpa tangga. Bertubi-tubi penderitaan yang dirasakan Siti Nurbaya. Setelah ditinggal ibunya pergi untuk selama-lamanya, ia juga diusir oleh suaminya, Datuk Maringgi. Datuk pergi kau dari sini. Tidak tahu terima kasih! Siti nurbaya datuk, maafkan aku datuk. Sungguh aku tidak berbuat apa-apa dengan syamsul bahri Datuk aku tidak perduli. Mulai saat ini, kita bukan suami istri lagi Siti nurbaya datuk menceraikanku ? Datuk iya. Pergi sana. Dengan perasaan yang sangat hancur, ia pergi dari rumah. Semua orang di desanya menuding ia bersalah karena melanggar adat. Ia pun akhirnya berusaha mencari tempat untuk berlindung, yakni di rumah bibinya, Aminah. Sementara Syamsul Bahri diusir pula oleh Ayahnya karena telah membuat ayahnya murka, dia kembali ke jakarta. Di rumah bibinya, Siti Nurbaya kemudian memohon kepada bibinya untuk mengizinkan ia pergi ke jakarta menyusul Syamsul Bahri. Siti izinkan aku pergi bibi. Aku benar-benar ingin menemuinya. Aminah kau yakin, nak ? kau masih muda. Aku mengkhawatirkanmu Siti bibi tidak perlu khawatir. Aku bisa menjaga diriku dengan baik. Aku berjanji. Aminah baiklah. Tapi beri tahu aku jika kau telah sampai. Siti baik bibi. Aku berjanji. Terima kasih bi. Sementara itu, Datuk Maringgih yang menyesal telah melepaskan Siti Nurbaya segera menyusun rencana untuk mendapatkannya kembali. Tetapi setelah mengetahui siti nurbaya pergi ke Jakarta untuk menyusul Syamsul Bahri. Ia mengubah rencananya untuk membunuh Siti Nurbaya dengan lemang beracun. Ia pun menyuruh pengawalnya untuk mengantar lemang itu ke Siti Nurbaya. Pengawal lalu mengantar lemang tersebut ke Siti Nurbaya sesaat sebelum Siti Nurbaya pergi ke Tanah Jawa. Ia mengatakan bahwa lemang tersebut adalah kiriman bibinya. Tanpa pikir panjang, Siti Nurbaya memakan lemang tersebut. Siti Nurbaya kemudian perlahan meninggal karena lemang beracun yang ia makan. Kabar meninggalnya Siti Nurbaya akhirnya tiba di telinga Syamsul Bahri. Mendengar kabar itu, ia sangat putus asa dan ingin bunuh diri. Namun syamsul bangkit, ia melanjutkan hidupnya dan bergabung dalam ketentaraan dan menjadi seorang Letnan. Pada suatu hari, ia ditugaskan ke Padang karena terjadi pemberontakan besar-besaran yang dipimpin oleh Datuk Maringgi. Syamsul yang masih menyimpan dendam kepada Datuk Maringgih akhirnya mendapatkan kesempatan untuk membalaskan dendamnya. Amarahnya tak tertahan mengingat orang-orang terkasihnya yang telah meninggal akibat perbuatan keji datuk maringgih. Syamsul hai kau maringgih. Lama tak jumpa. Bagaimana kabar Siti di alam baka ? sudah puas kau, merebutnya dariku, selamanya! Datuk Oh syamsul, lihat kau sekarang, seragam dan pistol. Ayolah tunjukkan kemampuanmu, kita lihat siapa yang paling kuat bertahan syamsul tutup mulutmu, Maringgih! Aku bisa menarik pelatuknya sekarang juga Perkelahian berlangsung sengit antara Datuk Maringgi dan Syamsul Bhari. Syamsul Bahri terkena hunusan pedang Datuk Maringgih. Namun ia masih dapat meraih pelatuk pistolnya dan berhasil mengenai tepat di dada Datuk Maringgih. Datuk Maringgih pun meninggal dunia. Tak lama Syamsul juga menghembuskan nafas terakhirnya. Inilah cerita akhir dari Legenda Kasih Tak Sampai. Syamsul bahri pun dikuburkan di Gunung Padang, dekat kuburan kekasihnya yang tak sampai. Siti Nurbaya. Siti nurbaya Adegan 1 Di taman yang indah dipenuhi rumput nan hijau serta bunga bunga yang bemekaran terlihat sepasang kekasih yang sedang memadu cinta Syamsul bahri β€œ Siti β€œ panggil samsul sambil menyembunyikan sebuah hadiah di tangannya Siti nurbaya β€œ iya ada apa uda β€œ sambil menoleh ke arah samsul Syamsul bahri β€œ ini untuk mu siti β€œ sambil menyerahkan hadiah yg sedari tadi di pegannya Siti nurbaya β€œ ini apa uda ? β€œ bingung Syamsul bahri β€œ buka saja siti, pasti kau akan tau isi dari hadiah itu β€œ tersenyum Siti nurbaya β€œbaiklah aku akan membukannya membuka hadiah wahhh , uda kalung ini sangat cantik tersenyum Syamsul bahri β€œ iya kalung itu sangat cocok untuk mu sini biar aku pakaikan di leher mu ! β€œ mengambil kalung dan memakaikannya di leher siti Siti nurbaya β€œ iya uda menganggukan kepalannya Syamsul bahri β€œ sebenarnnya siti aku sudah memendam rasa kepadamu sejak lama , tapi aku malu untuk mengungkapkannya , jadi apakah kamu mau menjadi kekasih ku menatap mata siti sambil memegang tangan siti Siti nurbaya β€œ sebenarnya aku juga sudah mencintaimu sejak lama , dan aku mau mau menjadi kekasih mu tersipu malu Syamsul bahri β€œ benarkah itu siti ? β€œ terkejut Siti nurbaya β€œ itu benar uda ,aku sangat mencintaimu β€œ memeluk syamsul Adegan 2 Saat sore hari di taman terlihat seorang wanita yang tampak sedang menunggu kekasihnya datang Siti nurbaya β€œ kemana ya uda syamsul dari tadi aku tunggu dia tidak datang kesini juga ? β€œ cemas Syamsul bahri β€œ siti β€œ panggilnya yang membuat siti terkejut Siti nurbaya β€œ uda terkejut kau kemana saja dari tadi aku menunggu kau disini tapi kau tak datang datang kesal Syamsul bahri β€œ maafkan aku siti , tadi aku ada urusan sebentar jadi aku terlambat datang kesini merasa bersalah Siti nurbaya β€œ iya tidak apa apa uda aku mengerti kok β€œ tersenyum Syamsul bahri β€œ syukurlah kalau kau mengerti β€œ tersenyum Siti nurbaya β€œ oh iya uda ,kenapa uda meminta ku datang kesini apa ada masalah ? β€œ bingung Syamsul bahri β€œ sebenarnya siti aku harus melanjutkan sekolah ku di Jakarta β€œ menundukan kepalnnya Siti nurbaya β€œ apa terkejut jadi uda akan melanjutkan sekolah di Jakarta dan meniggalkan aku sendirian disini ? β€œ sedih Syamsul bahri β€œ maafkan aku siti aku harus melanjutkan sekolah ku di Jakarta , tapi aku akan sering mengirimi mu surat agar kita bisasaling berkomunikasi β€œ memegang tangan siti Siti nurbaya β€œ baiklah uda kalau itu sudah keputusan uda aku tidak bisa menolaknya” sedih Syamsul bahri β€œ siti kau jangan bersedih aku akan selalu mengirimimu surat agar kita bisa saling bercerita satu sama lain menatap siti Siti nurbaya β€œ baiklah uda aku tidak akan bersedih lagi , tapi jaga baik baik diri uda disana ! β€œmemegang tangan syamsul Syamsul bahri β€œ aku akan menjaga diri ku siti agar aku bisa segera menyelesaikan sekolah ku ini dan pulang ke sini untuk bertemu kau siti β€œ tersenyum Siti nurbaya β€œ aku akan selalu mendoakan mu uda agar kau bisa cepat menyelesaikan sekolah mu dan aku akan menuggu mu disini β€œ ternyum Syamsul bahri β€œ aku mencintai mu siti β€œ mencium kening siti Siti nurbaya β€œ aku juga mencintai mu uda” memeluk erat syamsul Adegan 3 Di rumah yang besar dan megah terlihat sesosok lelaki tua yang sedang kesal Datuk maringgih β€œ aku sesungguhnya tidak senang melihat usaha makin hari semakin bertambah maju , aku akan menghancurkan dan membuat usahannya bangkrut. pengawal pengawal teriaknya Pengawal β€œ ada apa tuan memanggil saya β€œ jawabnya Datuk maringgih β€œ aku punnya perkerjaan yang penting untuk mu β€œ Pengawal β€œ perkerjaan apa tuan β€œ Datuk maringgih β€œ kamu harus membakar tokok sulaiman beserta isinnya samapai tidak ada yang tersisa ! β€œ Pengawal β€œ tapiii tuannn β€œ Datuk maringgih β€œ sudah tiada ada tapi tapian lagi , bentaknya kalau kau berhasil mengerjakan pekerjaan ini kau akan mendapatkan imbalan dari ku β€œ Pengawal β€œ baik tuan saya akan akan melaksanakan perintah tuan β€œ berjalan meniggalkan datuk maringgih Datuk maringgih β€œ hahahahahaha β€œ tertawa Adegan 4 di rumah kosong terlihat dua orang lelaki sedang berbincang tentang sesuatu yang penting Datuk maringgih β€œ apa kau sudah melasanakan perkerjakan yang ku berikan ? β€œ Pengawal β€œ iya tuan aku sudah menyelesaikan perkerjaan yang tuan berikan aku sudah membakar habis toko baginda sulaiman β€œ jawabnya Datuk maringgih β€œ bagus kalau begitu , sebagai ganntinnya aku akan memberimu imbalan β€œ menyerahkan sekantong emas Pengawal β€œ terima kasih tuan β€œ mengambil katong emas Adegan 5 di ruang tamu terlihat seperangkat kursi yang tertata rapih Baginda sulaimam β€œ tok tok tok tok …… suara ketukan pintu assalammualaikum β€œ Datuk maringgih wa’alaikum salam , ooh ternyata kawan lama silahkan masuk β€œ sambil berjabat tangan Baginda sulaiman β€œ terima kasih datuk β€œ duduk Datuk maringgih β€œ tidak biasannya kau datang berkunjung kesini baginda sulaiman , jadi apa maksud tujuanmu datang berkunjung kesini baginda sulaiman β€œ Baginda sulaiman β€œ apa kau tidak mendengar berita tentang toko ku datuk maringgih β€œ Datuk maringgih β€œ berita apa baginda sulaiman ? ceritakanlah padaku ! β€œ Baginda sulaiman β€œ jadi begini datuk maringgih ada yang sengaja membakar ludes tokoku hingga tidak ada satupun yang tersisa β€œ Datuk maringgih β€œ malangnya nasibmu baginda sulaiman β€œ pura pura bersimpati Baginda sulaiman β€œ jadi maksudku datang kesini umtuk meminta bantuanmu ? β€œ Datuk maringgih β€œ bantuan apa baginda sulaiman β€œ Baginda sulaiman β€œ aku ingin meminjam uang padamu rencananya aku akan membuat usaha baru dari uang yang kau berikan datuk maringgih β€œ Datuk maringgih β€œ boleh saja baginda sulaiman β€œ Baginda sulaiman β€œ terima kasih datuk maringgih β€œ Datuk maringgih β€œ tapi ada syaratnya baginda sulaiman β€œ Baginda sulaima β€œ apa syarat itu datuk maringgih ? β€œ Datuk maringgih β€œ kau harus melunasi hutang mau dalam jangka waktu tiga bulan aku akan menagih mu kalau sudah tiga bulan . apa kau setuju ? β€œ Baginda sulaiman β€œ aku setuju atas persyaratan mu itu datuk maringgih β€œ Datuk maringgih β€œ baiklah kalau kau setuju , memangnya berapa uang yang kau butuh kan baginda sulaiman ? β€œ Baginda sulaiman β€œ 5 juta β€œ Datuk maringgih β€œ apaa 5 juta , baiklah aku akan memberikan uang itu juga sekarang β€œ menyerahkan uang Baginda sulaiman β€œ terima kasih datuk maringgih kau sudah mau meminjamkan uang ini padaku β€œ menerima uang Datuk maringgih β€œ iya sama sama baginda sulaiman kita kan kawan lamasudah semestinnya kita saling membantukan β€œ baginda sulaima pun pulang dengan senang hati karena telah mendapatkan pinjamam dari datuk maringgih Adegan 6 3 bulan pun berlalau, di halaman rumah baginda sulaiman terlihat dua pemuda gagah dan satu lelaki tua yang sedang berada di depan pintu rumah baginda sulaiman Datuk maringgih β€œ cepat ketuk pintunnya β€œ menyuruh dua pengawalnya Pangawal 1&2 β€œ baik tuan β€œ mengetuk pintu rumah baginda sulaiman Tok tok tok tok……………. suara ketukan pintu Baginda sulaiman β€œ siapa itu yang mengetuk pintu sekencang itu β€œ bertannya Istri baginda sulaima β€œ aku juga tidak tau , siapa yang mengetuk pintu itu β€œ bingung Baginda sulaiman β€œ coba kau bukankan ! β€œ Istri sulaiman β€œ baiklah akan ku bukakan β€œ menuju pintu Kriett kriettt istri baginda sulaiman membuka pintu Datuk maringgih β€œ dimana suamimu ? β€œ marah Istri sulaiman β€œ ehh datuk silahkan masuk β€œ Datuk maringgih β€œ sulaiman sulaiman keluar kamu ! β€œ berteriak Baginda sulaiman β€œ ada apa kamu memanggilku ku datuk ? β€œ Datuk maringgih β€œ aku ingin menagih hutang mu , hutang sudah jatuh tempo dan kamu harus melunasinyasekarang juga ! β€œ marah Baginda sulaiaman β€œ tapi , saya belum mempunnyai uang untuk melunasi hutang ku datuk β€œ sedih Datuk maringgih β€œ sudah tidak ada tapi tapi an lagi sekarang juga lunasi semua hutang hutang mu pada ku ! β€œ Baginda sulaiman β€œ tolong kasih kami waktu 2 minggu lagi datuk sekarang kami belum punnya uang untuk melunasinnya hutang hutang kami datuk saya mohon β€œ memohon kepada datuk maringgih Datuk maringgih β€œ sudah tidak ada waktu lagi , cepat kau lunasi hutang hutang mu kalau kau tidak melunasi hutang mu juga sekarang aku akan memenjarakan kau sulaiman ! β€œ Baginda sulaiman β€œ tolong jangan lakukan itu datuk β€œ menyatukan kedua tangannya dan memohon Datuk maringgih β€œ baiklah aku tidak akan memenjarakan engkau tapi ada syaratnya β€œ Baginda sulaiaman β€œ syarat apa itu datuk ? β€œ Datuk maringgih β€œ anak mu yaitu siti nurbaya akan ku nikahkan dan menjadi istri ku β€œ Baginda sulaiman β€œ apaaa kaget syarat macam apa itu datuk aku tidak akan menikahkan anakku dengan lelaki jahat seperti kau datuk ! β€œ Datuk maringgih β€œ apa kau bilang beraninya kau berkata seperti itu kepda ku menampar baginda sulaiman hingga baginda sulaiman jatuh tersungkur Siti nurbaya β€œ ayahhhhhhh keluar dari kamar dan menghampiri baginda sulaiaman kau tidak apa apa ayah ? β€œ khawatir Baginda sulaiman β€œ aku baik baik saja anakku β€œ Siti nurbaya β€œ datukk aku mau menjadi istri mu β€œ berdiri dan menghampiri datuk maringgih Baginda sulaiman β€œ apa yang kau katakan anakku , aku tidak akan membiarkan mu dinikahi oleh lelaki hidung belang ini ! β€œ terkejut Siti nurbaya β€œ tidak apa apa ayah aku akan melakukan apapun yang bisa membuat ayah tidak di penjara β€œ menoleh kearah baginda sulaiman Baginda sulaiman ” tapiiii anakku aku tidak tega melihat mu dinikahi oleh datuk maringgih β€œ sedih Siti nurbaya β€œ tenang saja ayah aku akan baik baik saja β€œ pura pura tersenyum Datuk maringgih β€œ bagus lah kalau begitu , aku akan menikahkanmu dalam waktu dekat ini ! β€œ Adegan 7 di kua terlihat siti nurbaya dan datuk maringgih sedang duduk bersama di pelaminan Baginda sulaiman β€œ saya nikahkan dan kawinkan engkau datuk maringgih dengan anak kandung saya siti nurbaya dengan mas kawinnya emas 10 gram dan seperangkat alat sholat di bayar tunai β€œ memegang tangan datuk maringgih Datuk maringgih β€œ saya terima nikah dan kawinnya siti nurbaya binti sulaiman dengan mas kawainnya yang tersebut tunai Penghulu ” sah ? β€œ melihat kekanan kiri Warga β€œ sahhhhh β€œ Penghulu β€œ alhamdullilah β€œ setelah beberapa saat kemudian datuk maringgih dan istri barunya yaitu siti nurbaya pulang ke rumah datuk maringgih Datuk maringgih β€œ ayo kita pulang istriku β€œ sambil menggandeng tangan siti nurbaya Siti nurbaya β€œ iyo datuk β€œ menunduk setelah pernikahan hidup siti nurbaya tidaklah bahagia Karena dia selalu diprlakukan kasar oleh datuk maringgih ,akhirnya siti nurbaya mengirim surat untuk syamsul bahri dia menceritkan apapun yang selama ini terjadi Adegan 8 terlihat sesosok wanita yang sedang duduk di bawah pohon yang rindang dengan wajah yang sedih Syamsul bahri menutup mata siti nurbaya Siti nurbaya β€œ siapa ini β€œ memegang tangan yang menutup matannya Syamsul bahri β€œ ayo coba tebak β€œ Siti nurbaya β€œ siapa kau ini mikir uda syamsul , benarkah kau ini uda syamsul ? β€œ mencoba melepaskan tangan yang sedari tadi menutup matanya Syamsul bahri β€œ kau benar siti aku syamsul kekasihmu β€œ melepaskan tangannya yang dari tadi menutup mata siti nurbaya Siti nurbaya β€œ uda syamsul aku sangat merindukan uda syamsul β€œ memeluk syamsul bahri sambil menangis Syamsul bahri β€œ iya siti aku juga sangat merindukan kamu siti β€œ tersenyum Siti nurbaya β€œ uda kapan uda kembali kesini kenapa uda tidak mengabari siti kalau uda mau kembali pulang ? β€œ melepaskan pelukannya Syamsul bahri β€œ maaf kan aku siti karena tidak bisa mengabari kamu , aku membaca surat mu dan langsung pulang ke padang . sebenarnya apa yang terjadi ? β€œ binngu Siti nurbaya β€œ aku telah dinikahi oleh datuk maringgih β€œ menunduk Syamsul bahri β€œ apaaaaa terkejut kenapacisa seperti itu siti , aku tidak menyangka kalau kau akan menikahi orang lain siti β€œ kecewa Siti nurbaya β€œ tenang dulu uda aku bisa menjelaskan semua ini β€œ Syamsul bahri baiklah aku akan mendengarkan semua penjelasanmu β€œ Siti nurbaya β€œ jadi, sebenarnya ayahku telah bangkrut uda karena semua toko ayahku telah terbakar ludes lalu ayahku pun meminta pinjaman kepada datuk maringgih uda tapi karena ayah tidak bisa membayar hutang hutang ayah teranacam di penajara uda oleh karena itu aku bersedia dinikahi oleh datuk maringgih agar hutang hutang ayah dianggap lunasi oleh datuk maringgih uda β€œ Syamsul bahri β€œ ohh jadi seperti itu,tenang saja siti aku akan mencari jalan keluarnya β€œ tersenyum Siti nurbaya β€œ iya uda β€œ tersenyum Syamsul bahri β€œ sudah siti kau jangan menangis lagi nanti bisa bisa cantik mu hilang β€œ mengusap air mata siti sambil tersenyum ketika syamsul bahri dan siti nurbaya sdang asik saiknya berbincang tiba tiba datuk maringgih datang Datuk maringgih β€œ sitiiiii apa yang kau lakukan dengan pemuda ini ? β€œ marah dan menarik tangan siti nurbaya Siti nurbaya β€œ aku tidak melakuakan apapun dengan uda syamsul datuk β€œ takut Datuk maringgih β€œ halahhh kau sudah berani bohong y padaku β€œ menampar siti nurbaya tetapi tamparannya ditahan oleh syamsul Syamsul bahri β€œ heiii kau awasss saja sampai berani menyentuh apalagi menyakiti siti akan ku hajar kau ! β€œ memegang tangan datuk maringgih yang ingin menampar siti nurbaya Datuk maringgih β€œ ohh kau mau jadi pahlawan kesiangan , terimalah ini ! β€œ menonjok muka syamsul namun syamsul mengelak sehingga tidak terkena tonjokan datuk maringgih Syamsul bahri β€œ beraninnya kau ! β€œ memukul datuk maringgih sampai datuk maringgih jatuh tursungkur kebawah Datuk maringgih β€œ kau bolehh saja menang kali ini tapi aku akan membalasmu syamsul β€œ pergi meninggalkan syamsul dan siti nurbaya Siti nurbaya β€œ bagaiaman ini uda datuk maringgih marah besar kepada uda dan aku β€œ ketakutan dan khawatir Syamsul bahri β€œ tenang saja siti kau tidak perlu khawatir ada aku disini β€œ menenangkan siti nurbaya Adegan 9 semetara itu datuk maringgih sedang kesal Datuk maringgih β€œ aku akan membalasmu syamsul bahri dan siti nurbaya , pangawal pengawal memanggil pengawalnya Pengawal β€œ iya ada apa tuan ? β€œ Datuk maringgih β€œ cepat kau pergi ke rumah sulaiman dan beri tahu sulaima kalau anaknya sedang berpacaran ! β€œ Pengawal β€œ baik tuan β€œ pergi menuju rumah baginda sulaiman Datuk maringgih β€œ rasakanlah pembalasan ku itu syamsul dan siti , hahahahah β€œ tawannya dirumah banginda sulaiman terlihat baginda sulaiman sedang membaca Koran sambil menikmati secangkir kopi n Pengawal β€œ baginda sulaiman baginda sulaima β€œ memanggil Baginda sulaiman β€œ iya ada kau memanggil ku denagan tergesa gesa seperti itu coba kau duduk dulu mereka berdua pun duduk sekarang ceritakanlah apa yang terjadi ? β€œ Pengawal β€œ jadi saya tadi melihat siti nurbaya sedang berpacaran bersama seorang pemuda β€œ Baginda sulaiman β€œ apaaaaaaaa, benarkah itu ? β€œ terkejut Pangawal β€œiya baginda tadi saya melihatnya berdua dua an dengan sesosok pemuda yang tidak di kenal saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri β€œ Baginda sulaiman β€œ aaaakkuuu… memegang dadanya yang dari tadi sakit tak lama kemudian baginda sulaiaman jatuh Pengawal β€œ baginda sulaiman bangun kau kenapa” khawatir istri baginda sulaiman pun keluar karena melihat baginda sulaiman jatuh Istri sulaiman β€œ uda bangun uda kau kenapa memeriksa denyut nadi baginda sulaiman inalillai wainalillahi rojiun uda jangan tinggal kan istrimu ini uda β€œ menangis baginda sulaiman pun meninggal akibat serangan jantung yang dideritannya siti nurbaya pun terpukul atas apa yang telah terjadi sementara itu syamsul bahri kembali ke Jakarta Adegan 10 Datuk maringgih β€œ aku mendengar bahwa siti akan pergi ke jakarata dan tinggal bersama syamsul bahri apakah itu benar? β€œ Pengawal β€œ itu benar datuk aku telah mendengarnya sendiri dari warga sekitar β€œ Datuk maringgih β€œ siall aku tidak akan membiarkan siti nurbaya hidup bahagia bersama syamsul bahri . aku punnya rencana bagaiman kalau kita merancuni siti nurbaya hingga dia mati β€œ Pangawal β€œ itu ide baguss tuan β€œ Datuk maringgih ” baiklah kalau begitu , nanti kau kasih makanan yang beracun ini kepada siti ! β€œ Pengawal β€œ baiklah tuan saya akan melaksanakannya β€œ Adegan 11 Pengawal β€œ tunggu sebentar siti β€œ Siti nurbaya β€œ iya ada apa β€œ menoleh ke sumber suara Pengawal β€œ ini ada makanan umtukmu siti tadi aku kepasar dan membelikan ini tmtukmu makanlah ini siti ! β€œ memberikan makanan tersebut Siti nurbaya β€œ terima kasih , aku akan memakannya β€œ Pengawal ” iyo sama sama siti β€œ sesampainya dirumah siti nurbaya pun memakan makanan tersebut Siti nurbaya β€œ uhhh melelahkan sekali hari ini perutku lapar lagi . oh iy tadi kana da makannya yang diberikan untuk ku aku makan itu saja memakan makanan yang sudah diberi racun kemudian dia terjatuh berapa saat kemudian siti nurbaya pun jatuh dan meniggal dunia , tak lama waktu berselang ibu siti nurbaya dan ibu syamsul pun ikut meniggal dunia semetara itu syamsul bahri yang mendengar kabar buruk itu sempat putus asa tetapi dia tetap menjalani hidupnyadan masuk ke militer Adegan 12 pada suatu hari terjadi kerusuhan di padang sehingga syamsul bahri di tugaskan untuk menertibakan kerusuhan tersebut teryatan kerusuhan tersebut di dalangi oleh datuk maringgih di tengah kerusuhan syamsul bahri bertemu lagi dengan datuk maringgih Syamsul bahri β€œ haiiiiii datuuuk maringgih bagamana kabarmu ? β€œ memegang pistol Datuk maringgih β€œ haiii jugaaa kawan lama syamsul bahri β€œ memegang pendannya Syamsul bahri β€œ aku di sini untuk membalaskan dendam ku atas semua perbuatamu kepada siti nurbaya ! β€œ Datuk maringgih β€œ beranii kau menantangku syamsul , kau ini bukan tandiangan ku syamsul β€œ Syamsul bahri β€œ benarkan itu datuk ? β€œ Datuk maringgih ” terima lah serangan ku ini β€œ menusuk syamsul bahri dengan pendangnya ternyata pedang datuk maringgih menusuk perut syamsul bahri Syamsul bahri β€œ ahhhh menahan rasa sakit akuuuuu belum kalah datuk maringgih menembak datuk maringgih dengan pistolnya sebelum dia menghela nafasnya untuk terakhir kalinnya akhirnya syamsul dapat membalaskan dedamnya kepada datuk maringgih yang selama ini sudah ia simpan walaupun dia harus mati bersama datuk maringgih The end

naskah drama siti nurbaya